Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan "Debottlenecking", BKPM Fasilitasi 95 Proyek dengan Nilai Rp 423 Triliun

Kompas.com - 03/02/2015, 18:21 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Perencanaan Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal, Tamba Parulian Hutapea, mengatakan, BKPM saat ini sedang dalam proses memfasilitasi 95 proyek investasi yang realisasinya masih terhambat. Menurut dia, nilai total investasi tersebut sebesar Rp 423,7 triliun.

"Saat ini dalam proses debottlenecking 95 proyek investasi yang masih terhambat. Proyek tersebut tersebar di 25 provinsi dengan nilai total sebesar Rp 423,7 triliun. Kami melihat success rate-nya masih rendah," kata Tamba dalam acara Dialog Investasi Nasional oleh Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) di Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Dia menambahkan, dalam proses debottlenecking tersebut, BKPM memprioritaskan pada 7 kelompok bidang usaha, yaitu pembangkit listrik, industri padat karya, substitusi impor, maritim, agroindustri, orientasi ekspor, dan pariwisata.

"Debottlenecking untuk 7 bidang unggulan, yaitu pembangkit listrik, padat karya, maritim, substitusi impor, agroindustri, ekspor, dan investasi di bidang pariwisata," kata Tamba.

Selain itu, berdasarkan data yang didapat Kompas.com dari BKPM, ditemukan bahwa target total penanaman modal 2015-2019 penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 3.518,6 triliun. Selain itu, ditemukan juga bahwa pertumbuhan PMDN tumbuh lebih tinggi (19,5 persen per tahun) dibandingkan pertumbuhan PMA (13,2 persen). Sementara itu, PMA/PMDN akan didorong di luar Jawa sebesar 53,4 persen, sedangkan di Jawa 46,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com