Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran dan Irak Ikut Pangkas Harga Minyak

Kompas.com - 11/02/2015, 15:38 WIB

KOMPAS.com
- Irak dan Iran mengikuti langkah Arab Saudi memangkas harga minyak di pasar Asia hingga di level terendah dalam 11 tahun terakhir guna mempertahankan pangsa pasar.

Sebagaimana yang dilaporkan Oil Marketing Co yang dikutip Bloomberg, ini minyak mentah produksi Irak, Basrah Light, dihargai lebih rendah 4 dollar AS per barel di bawah benchmark minyak Timur Tengah. Sementara itu, minyak produksi Iran dihargai lebih murah 2 dollar AS per barel dari benchmark tersebut. Harga itu adalah yang terendah sejak tahun 2000.

Pemangkasan dilakukan setelah Arab Saudi, yang menjadi salah satu eksportir minyak terbesar di dunia, memotong harga komoditas tersebut di level terendah dalam 14 tahun terakhir. Negara-negara anggota OPEC belakangan ini tak lagi berpatokan pada target produksi, lantaran ingin mempertahankan pasar yang belakangan ini terancam oleh kehadiran "gas serpih" dari AS.

“Ini merupakan upaya dari sejumlah produsen untuk menjaga pangsa pasarnya. Tujuannya jelas, yaitu dengan memangkas harga, mereka bakal tetap punya pangsa pasar,” ujar Sarah Emerson, dari sebuah perusahaan konsultan ESAI Energy Inc, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (11/2/2015)..

Para produsen minyak dari Timur Tengah berlomba-lomba dengan produsen minyak lainnya yang berasal dari Amerika Latin, Afrika dan Rusia untuk mendapatkan pangsa pasar di Asia. Harga minyak telah turun sekitar 45 persen dalam 6 bulan terakhir lantaran produksi dari OPEC dan AS mengalami kenaikan.

Badan Energi Internasional (International Energy Agency) menyatakan bahwa produksi minyak dari AS akan memberikan kontribusi cukup besar terhadap pasokan minyak global pada 2020, sehingga langkah yang dilakukan OPEC akan menghambat suplai dari produsen lainnya termasuk Rusia.

“Jika negara-negara produsen minyak itu menjual dengan harga yang lebih mahal, tentunya mereka tak akan bisa menjual lebih banyak,” ujar John Sfakianakis, Middle East director pada Ashmore Group Plc.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com