Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Makin Tenggelam, BI Bilang Tak Perlu Khawatir

Kompas.com - 05/03/2015, 14:44 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan tidak perlu khawatir terhadap pelemahan nilai tukar rupiah yang melorot hingga menyentuh level Rp 13.000 per dollar AS.

Menurut dia, pelemahan tersebut dikarenakan adanya dinamika di luar negeri. "Soal pelemahan rupiah,itu karena dinamika yang ada di luar negeri. Namun, secara umum rupiah dalam keadaan baik, kemudian BI akan selalu ada di pasar untuk menjaga volatilitas (tingkat risiko)," kata Agus dalam acara Penandatanganan MoU antara Bank Indonesia dengan PPATK mengenai Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT), di Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Agus menambahkan, pelemahan terhadap rupiah saat ini sudah diperkirakan Bank Indonesia sebelumnya. Menurut dia, pelemahan ini tidak akan berlangsung lama. "Secara umum rupiah kita mencerminkan kondisi ekonomi kita. Kita perlu melihat kalau ada kondisi pelemahan Rupiah itu sifatnya hanya sementara dan secara umum volatilitas masih akan dijaga BI," jelas Agus.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2014, tingkat volatilitas Indonesia berada di bawah 10 persen. Kemudian, menurut Agus, tingkat tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Level 10 persen itu di bawah dari target kita. Tapi kalau kita melihat negara-negara lain volatilitas Indonesia lebih baik. Target tahun ini tidak bisa saya beri tahu berapa, tapi pada saat ini tidak lebih dari 10 persen," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com