Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Patra Niaga Berharap pada Sistem Digitalisasi Terintegrasi

Kompas.com - 13/04/2015, 19:54 WIB
Josephus Primus Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Ferdy Novianto


KOMPAS.com - Dalam menjalankan lini bisnisnya, PT Pertamina Patra Niaga mengembangkan sistem digitalisasi terintegrasi. Salah satu tujuan pentingnya, kata Direktur Utama Ferdy Novianto, dalam perbincangan pada Senin (13/4/2015) adalah menekan angka kehilangan (losses) termasuk kebocoran bahan bakar minyak (BBM) saat proses distribusi. "Kami mengganti sistem yang tadinya manual dengan sistem komputerisasi terintegrasi," kata Ferdy.

Menurut pemaparan Ferdy, pihaknya membenamkan teknologi informasi bertajuk Terminal Automation (TAS) New Gantry System (NGS). Pada hari ini pula, sistem itu diresmikan pada Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat. "Sistem ini adalah yang pertama kali terintegrasi di seluruh TBBM," tuturnya.

Sejatinya, penerapan teknologi TAS-NGS ini, sebelumnya, sudah berlangsung di empat dari 48 TBBM kelolaan Pertamina Patra Niaga yakni Plumpang (Jakarta Utara), Cikampek (Jawa Barat), Surabaya Grup (Jawa Timur), dan Malang (Jawa Timur). "Tapi, sistem di keempat TBBM itu masih parsial, belum terintegrasi seperti di Ujung Berung," imbuh Ferdy.

Lima fitur

Secara ringkas, sistem TAS-NGS ini benar-benar menghitung dengan tepat jumlah BBM yang akan didistribusikan ke konsumen melalui truk tangki. Sistem mulai bekerja saat truk tangki masuk ke TBBM untuk pengisian jumlah BBM hingga truk keluar dan mendistribusikan BBM. Ada lima fitur utama di dalam sistem yakni fit to work, maintenance, finger ready, online tracking delivery (ODI), dan autoshipment & schedulling control.

Ferdy mengaku, penerapan sistem TAS-NGS sejak setahun silam mampu mereduksi kebocoran secara signifikan. "Kita tahu, ciri BBM kan menguap," katanya menerangkan.

Ketimbang dengan sistem lama, sistem TAS-NGS mampu mereduksi kebocoran hingga di bawah 0,05 persen dari volume TBBM. Dengan sistem lama, kebocoran mencapai angka 0,2 persen dari volume TBBM.

Sementara itu, sistem TAS-NGS juga mampu mematok 0,15 persen kebocoran dari volume mobil tangki. Caranya dengan penggunakan piranti yang membuat penguapan BBM bisa dikumpulkan untuk kemudian dicairkan kembali.

Ke depan, lanjut Ferdy, pihaknya tengah melaksanakan pengerjaan sistem TAS-NGS untuk TBBM di Kertapati (Palembang, Provinsi Sumatera Selatan), Tanjung Gerem (Merak, Provinsi Banten), Rewulu (Yogyakarta), Medan (Sumatera Utara), Pengapon (Semarang, Provinsi Jawa Tengah), dan Balongan (Indramayu, Provinsi Jawa Barat).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konser Taylor Swift Disebut Bisa Bikin Bank Sentral Inggris Tunda Pangkas Suku Bunga

Konser Taylor Swift Disebut Bisa Bikin Bank Sentral Inggris Tunda Pangkas Suku Bunga

Whats New
Cara Beli Token Listrik dan Bayar Listrik PLN via Livin’ by Mandiri

Cara Beli Token Listrik dan Bayar Listrik PLN via Livin’ by Mandiri

Spend Smart
5 Tren Digitalisasi Rantai Pasok Perusahaan untuk Genjot Pendapatan

5 Tren Digitalisasi Rantai Pasok Perusahaan untuk Genjot Pendapatan

Work Smart
Cara Mengatasi ATM BRI Terblokir, Bisa lewat HP

Cara Mengatasi ATM BRI Terblokir, Bisa lewat HP

Whats New
Strategi Semen Indonesia Dorong Keberlanjutan Bisnis di Tengah Tantangan 'Oversupply'

Strategi Semen Indonesia Dorong Keberlanjutan Bisnis di Tengah Tantangan "Oversupply"

Whats New
Long Weekend Idul Adha, KAI Operasikan KA Mutiara Timur

Long Weekend Idul Adha, KAI Operasikan KA Mutiara Timur

Whats New
Jadwal Operasional BNI Selama Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2024

Jadwal Operasional BNI Selama Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2024

Whats New
International Expo 2024 Libatkan Investor dari 20 Negara, BSI Bidik Transaksi Rp 1 Triliun

International Expo 2024 Libatkan Investor dari 20 Negara, BSI Bidik Transaksi Rp 1 Triliun

Whats New
Soal Tokopedia PHK Karyawan, GoTo Sebut Bukan Pemegang Saham Mayoritas

Soal Tokopedia PHK Karyawan, GoTo Sebut Bukan Pemegang Saham Mayoritas

Whats New
50 Persen Kebutuhan Listrik di Ambon Dipasok dari Pembangkit Apung PLN IP

50 Persen Kebutuhan Listrik di Ambon Dipasok dari Pembangkit Apung PLN IP

Whats New
Tungku Smelter Morowali Semburkan Uap Panas, 2 Pekerja Terluka

Tungku Smelter Morowali Semburkan Uap Panas, 2 Pekerja Terluka

Whats New
Mulai 18 Juni, 2 Kereta Ekonomi Ini Pakai Rangkaian New Generation

Mulai 18 Juni, 2 Kereta Ekonomi Ini Pakai Rangkaian New Generation

Whats New
Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Work Smart
KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
SBSN, SUN, dan SBN, Apa Bedanya?

SBSN, SUN, dan SBN, Apa Bedanya?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com