Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiapkan Modal Usaha ala "Passionpreneur" (1)

Kompas.com - 23/04/2015, 06:07 WIB

Oleh Dedy Dahlan*

@dedydahlan

KOMPAS.com - Kalau saya dapet sepuluh ribu perak setiap kali ada peserta dan pembaca yang menunda langkah untuk memulai profesi impiannya, dengan alasan “kurang modal”, saya sudah kaya raya. Asli.

Anda enggak bisa membayangkan betapa banyaknya orang yang memakai kata “modal” sebagai alasan dan senjata andalan untuk menunda langkah mereka.

“Pengen siiiih ngebangun profesi yang ‘gue banget’, tapiii, enggak ada modalnyaaa coach,
“Emang butuh modal berapa?” tanya saya sok akrab dengan gaya ‘kepo’.
“Banyak deh coach,
“Banyaknya berapa?”
“Belum tahu coach,
“Lah? Oke deh. Butuh modalnya buat apa?”
“Buat modal ini itu,”
“Coba dirinci, ‘ini itu’ itu, apaan aja?”
“Waaah itu sih belum taaaahuuuu!”
“Lah?”

Bagaimana kita bisa tahu butuh berapa kalau belum tahu untuk apa? Dan bagaimana kita bisa tahu sudah punya modal cukup atau belum kalau kita nggak tahu butuhnya berapa? Dan bagaimana kita bisa tahu butuhnya berapa kalau kita belum tahu detail arah profesi yang kita tuju?

Tentu, saya tidak memungkiri bahwa kita bakal butuh modal untuk memulai profesi atau bisnis baru yang kita idam- idamkan itu. Tapi sebelum kita ngomongin soal “tidak adanya modal”, kita harus tahu dulu, sebenarnya apa sih ‘modal’ yang kita maksud? Untuk apa? Berapa? Dan bagaimana serta kapan kondisi modal minimal untuk kita bisa jalan?

Tanpa detail arah dan patokan jelas ini,kita bisa terjebak dalam status quo ‘nggak ada modal’, dan terombang ambing tanpa titik mulai yang jelas!

Untuk itu, di bagian satu ini, saya akan mendeskripsikan tahap- tahap merinci modal ala passionpreneur!

Langkah 1 - Pastikan dulu wujud profesi sesuai passion Anda.
Kalau ada yang nanya, “Profesi apa yang paling bagus?” saya selalu ngejawab, “Semua juga bagus”. Lalu dia nanya, “Profesi apa yang potensial bikin kaya?” saya suka ngejawab, “Semua juga bisa bikin kaya”.

Jadi kuncinya bukan memilih profesi yang ‘in’, alias ‘ngetrend’, tapi pilih yang sesuai passion Anda. Dengan menentukan wujud jelas profesi Anda, Anda bisa tahu skala modal yang dibutuhkan!

Langkah 2 - Pelajari biaya start up profesi ini.
Setiap profesi punya kebutuhan biaya memulai yang berbeda- beda. Biaya jadi Food Blogger, cuma modal komputer, kamera handphone, free blog hosting, dan koneksi internet, jadi kebutuhan modal sangatlah minim.

Profesi sebagai YouTuber, butuh biaya lebih sedikit untuk kamera HD, microphone, lighting, dan mungkin talent-nya, mungkin butuh menabung 2-3 bulan untuk produksi 1 season.

Profesi sebagai Jingle Maker, butuh ruangan kedap suara, bisa sewa atau bangun di garasi, microphone, sound mixer, dan alat musik serta peralatan yang dibutuhkan. Mungkin biayanya sedikit lebih besar.

Jadi, apa saja biaya start profesi impian Anda?

Langkah 3 - Rinci biaya per elemen dan total biaya di Excel.
Kesalahan terbesar yang sering dilakukan orang saat mau membangun profesi idamannya adalah tidak merinci biaya yang dibutuhkan! Karena itu, dia pun terjebak dalam ‘limbo mencari modal’. Jadi, bukalah Microsoft Excel, dan data semua elemen/item yang dibutuhkan untuk memulai profesi baru Anda beserta harga dan biayanya, lalu hitung total biayanya. Tidak tahu harganya? Lakukan riset!

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com