Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Sebut Tiga Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 05/05/2015, 19:16 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mulai kembali meningkat pada triwulan II 2015. Namun, BI menyebut peningkatan ekonomi itu tergantung dari tiga faktor.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, faktor pertama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional realisasi proyek infrastruktur. "Pencapaian tingkat pertumbuhan tersebut akan dipengaruhi seberapa besar dan cepat realisasi berbagai proyek infrastruktur yang direncanakan oleh Pemerintah," ujar Tirta dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Pada faktor pertama itu, BI bilang penyerapan anggaran oleh kementerian dan lembaga harus optimal. Itu akan menggerakan permintaan barang dan jasa dalam negeri.

Faktor kedua yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan selanjutnya yaitu peningkatan konsumsi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi pada triwulan I 2015 memang meningkat tipis dari triwulan sebelumnya yaitu sebesar 100,87. Namun, diperkirakan triwulan II konsumsi akan kembali naik.

Sementara itu faktor ketiga yaitu peningkatan ekspor. "Selain konsumsi yang tetap kuat, ada juga ekspor yang secara gradual membaik," kata Tirta.

"Pengeluaran pemerintah diprakirakan meningkat mulai triwulan II 2015 dan seterusnya sehingga menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan investasi diprakirakan kita meningkat pada triwulan II-2015 dan triwulan-triwulan berikutnya seiring dengan semakin meningkatnya belanja modal pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur," lanjut dia.

Meski yakin pertumbuhan akan meningkat, BI juga mengatakan masih ada risiko bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2015 dapat terpaku di bawah kisaran 5,4-5,8 persen pada tahun 2015 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com