Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi 4 Juta Unit, Astra Daihatsu Motor Ekspor ke 48 Negara

Kompas.com - 07/05/2015, 14:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencapai produksi empat juta unit pada 2015. Pencapaian produksi 4 juta unit disumbang oleh produk Daihatsu sebanyak 2,076 juta unit (51,9 persen) dan Toyota sebanyak 1,923 unit (48,1 persen), meliputi Xenia/Avanza, Terrios/Rush, GranMax, Luxio serta produk sebelumnya seperti Taruna, Feroza, Espas, Zebra, Taft, Delta, Classy dan Charade.

Kepala Divisi Produksi ADM, Agus Wiryatno dalam paparannya menyampaikan, pencapaian produksi 4 juta unit ini hanya kurang dari dua tahun setelah pencapaian 3 juta unit produksi pada 2013 lalu. Agus mengatakan, ADM untuk pertama kali berproduksi pada 1978. Pencapaian produksi 1 juta unit dicapai 28 tahun kemudian yakni pada 2005.

Lima setengah tahun setelah pencapaian pertama, ADM terus meningkatkan kapasitas produksi dan mencapai 2 juta unit pada 2010. ADM mencapai produksi 3 juta unit pada 2013 lalu.

"Pada 2013 juga kami luncurkan LCGC yang pertama yakni Daihatsu Ayla dan Agya, diikuti ekspor Wigo (Agya yang dipasarkan ke Filipina. Saat ini, ADM mencapai produksi 4,064 juta unit," ujar Agus, di pabrik ADM Sunter, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Pada tahun 2014 lalu, ADM telah menjual wholesales sebanyak 185.000 unit dengan market share 15,3 persen. Dalam kurun waktu lebih dari enam tahun, ADM menduduki peringkat kedua tertinggi dalam hal penjualan wholesales.

Agus mengatakan, merek mobil yang masih diprodyksi saat ini diantaranya yakni Ayla, Agya, Terios, dan Rush. Sementara sejumlah merek tak lagi diproduksi diantaranya, Classy, Taruna, Ceria dan Zebra.

"ADM telah mengekspor mobil ke 48 negara. Tahun lalu ekspor mobil mencapai 75.000 unit, atau sebesar 14,5 persen dari total produksi. Dan hingga Maret 2015, ekspornya sudah mencapai 18.000 unit atau 15 persen dari total produksi," kata Agus.

Sejumlah mobil yang paling banyak diekspor diantaranya yakni Avanza, GranMax, serta Terrios. Agus menambahkan, produk-produk ADM saat ini telah mencapai kandungan lokal sampai 86 persen. ADM bekerjasama dengan 261 perusahaan pemasok komponen lapis pertama (first tier) dan 1.105 pemasok komponen lapis kedua (second tier), yang melibatkan lebih dari 792.000 karyawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com