Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaan 29 Keluarga Taipan Sawit Indonesia Setara 41 Persen APBN 2014

Kompas.com - 22/05/2015, 05:27 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com
 — Walhi Bengkulu bersama Transparansi untuk Keadilan (TUK) Indonesia menyebutkan, harta kekayaan 29 keluarga taipan perkebunan sawit yang menguasai Indonesia mencapai 71,5 miliar dollar AS atau setara dengan 41 persen APBN 2014.

"Harta kekayaan 29 keluarga taipan itu mencapai 71,5 miliar dollar AS atau setara dengan 41 persen APBN tahun 2014 dengan total APBN Rp 1,726 triliun," kata Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, Benny Ardiansyah, Kamis (21/5/2015).

Para taipan tersebut menguasai 5,1 juta hektar perkebunan kelapa sawit yang telah berproduksi dan 2,1 juta hektar yang belum berproduksi pada tahun 2013. Kekayaan para taipan itu, kata Benny, ternyata didapat pula dari pinjaman utang dari perbankan swasta nasional dan internasional asal Singapura dan Malaysia dengan total utang mencapai 17,8 miliar dollar AS. Namun, versi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 15,6 miliar dollar AS.

Sementara itu, dampak buruk juga mengakibatkan tingginya konflik penggunaan lahan milik masyarakat karena disinyalir penguasaan lahan terdapat tindakan yang tak legal, yang mengakibatkan pelanggaran HAM dan kerusakan lingkungan hidup, juga eksploitasi buruh.

"Utang itu juga diambil dari bank-bank di Singapura dan Malaysia, sementara Indonesia sendiri memiliki program kredit bersubsidi, seperti kredit untuk UMKM (KUR) sejumlah Rp 27 triliun (2,6 miliar dollar AS), dikhususkan untuk pertanian. Ini juga diindikasikan bank meminjamkannya kepada perusahaan kelapa sawit," kata Benny.

Para taipan tersebut selain memiliki grup juga memiliki perusahaan perkebunan skala kecil yang "menggurita" di seluruh Nusantara. Adapun kendali taipan tersebut di Kalimantan menguasai 62 persen perkebunan, Sumatera 32 persen, Sulawesi 4 persen, dan 2 persen di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com