Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di-PHK, Ratusan Warga Demo PT Indocement

Kompas.com - 25/05/2015, 16:49 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, melakukan aksi demo di depan pintu masuk pertambangan milik PT Indocement Tbk, Senin (25/5/2015). Aksi demo warga tersebut terkait adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak oleh pihak perusahaan tambang semen itu.

Dari pantauan di lapangan, ratusan warga melakukan aksi demo dengan cara memblokir jalan tepatnya di depan pintu area pertambangan gerbang Quarry D, seraya membentangkan spanduk dan pamflet penolakan PHK oleh pihak perusahaan.

Koordinator Aksi Eddy WH Soleh mengatakan, pihak perusahaan telah melakukan PHK kepada 270 pekerja yang merupakan warga binaan PT Indocement Tbk. "Perusahaaan tidak menaati UUD 1945 Pasal 33 dan UU PT No 40 tahun 2007. Sejak tahun 2015 ini ada 270 warga yang bekerja di Indocemen di-PHK," katanya.

Sementara itu, Nano, salah seorang warga mengatakan, dirinya dan warga yang lain tidak mempermasalahkan meskipun honor yang diterima masih di bawah UMK. Namun yang terpenting warga desa yang paling terdekat dengan perusahaan tambang itu memiliki penghasilan tetap.

"Kalau sudah di PHK, kami semua nganggur. Saya berharap, pihak perusahaan kembali mempekerjakan kami meskipun sebagai tenaga honorer," terangnya.

Di lain pihak, Coorporate Social Responsibility (CSR) Management PT Indocement, Aditya Punawarman menyatakan, tidak akan merekrut kembali warga Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, yang sudah di-PHK. Hal ini, sebut dia, karena perusahaan tengah mengalami penurunan produksi.

"Kalau pun ada yang direkrut kembali mungkin hanya sebagian kecil saja. Tidak sampai yang diklaim warga ada sekitar 270 orang," kata Aditya Punawarman saat ditemui wartawan.

Ia menjelaskan, penurunan produksi semen, selain diakibatkan adanya penurunan harga semen atas kebijakan pemerintah pusat sebesar Rp 7.000-Rp 10.000 per sak, juga diakibatkan masuknya semen impor dari China.

"Akibat kebijakan itu membuat kami menutup dua plant, yang di dalamnya terdapat para pekerja kontrak yang berasal dari Desa Lulut," terangnya.

Namun demikian, pihaknya tidak akan menelantarkan warga yang sudah berkontribusi terhadap perusahaan tambang tersebut. Mereka akan diberikan bantuan modal usaha, yang berasal dari dana CSR.

"Supaya punya penghasilan, mereka akan diarahkan memiliki usaha sendiri seperti peternakan, pertanian hingga usaha lain sesuai bidang dan keahlian mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com