Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Agresif untuk Dorong Pengembangan Energi Terbarukan

Kompas.com - 28/05/2015, 13:22 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan energi terbarukan di Indonesia belum maksimal.  Indonesia punya potensi energi terbarukan yang melimpah yang bersumber dari panas bumi, surya, angin, dan air.

Ketua Umum Masyakarat Energi Terbarukan Indonesia (Meti) Rahmat Gobel meminta agar pengembangan energi terbarukan terus ditingkatkan. Seluruh stakeholder pun diminta untuk lebih agresif dan optimis mendorong pengembangan sektor energi tersebut. "Saya rasa kita harus optimis. Sekarang tinggal pengurus Meti yang akan datang untuk lebih agresif dan optimis," ujar Rahmat Gobel saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Meti ke VI di Jakarta, Kamis (28/5/2015).

Rahmat yang juga menjabat sebagai menteri perdagangan itu pun menuturkan bahwa pemerintah saat ini sangat mendukung pengembangan energi terbarukan. Hal itu kata dia bisa tercermin saat rapat terbatas kabinet di Istana Negara. "Presiden dalam rapat kabinet selalu bilang harus jalan (pengembangan energi terbarukan). Kalau ada hambatan, terus bahas dalam ratas. Untuk apa? (Untuk) diselesaikan hambatan-hambatan agar infrastruktur bisa segera terwujud. Ditambah jangan ada ego sektoral," kata dia.

Oleh karena komitmen pemerintah itu kuat, Rahmat menilai bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk terus mendorong pengembangan energi terbarukan. "Manfaatkan kesempatan ini, saya kira hal positif. Kita bicara di sini sudah oke. Antar kementerian sudah solid. Kita harus lebih aktif dan optimisme ke arah yang lebih baik. Saya percaya," ucap dia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun ini menganggarkan Rp 1,04 triliun program energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE). Angka itu masih dinilai sangat minim. Oleh kerena itu, Menteri ESDM Sudirman Said berharap anggaran pengembangan energi terbarukan bisa naik 10 kali lipat pada anggaran 2016.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi energi hidro yang teridentifikasi sebesar 75 gigawatt (GW), potensi surya sebesar 112 GB, bahan bakar nabati (biofuel) mencapai 32 GW, angin 0,95 GW, biomassa 32 GW, panas bumi 28,8 GW, dan laut 60 GW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com