Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2015, 06:06 WIB


Oleh Rudiyanto
*
@Rudiyanto_zh

KOMPAS.com - Dalam menjelaskan apa itu reksa dana, umumnya para pembicara senang menganalogikan reksa dana sebagai “kendaraan” untuk mencapai tujuan keuangan. Bahkan investor bisa memilih jenis kendaraannya sendiri mulai dari yang lambat tapi pasti hingga yang cepat tapi lebih berisiko.

Namanya juga kendaraan, tentu ada manual book atau petunjuk penggunaannnya, reksa dana juga demikian. Dokumen yang berisi seluruh informasi lengkap tentang reksa dana mulai dari siapa pengelola, rekam jejak, tata cara transaksi, hak dan kewajiban investor hingga tata cara suatu reksa dana dibubarkan disebut dengan prospektus.

Reksa dana merupakan kontrak investasi kolektif antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian. Jadi secara prinsip, ketika berinvestasi pada reksa dana, investor tidak mengikat kontrak dengan Manajer Investasi atau Bank Kustodian.

Investor hanya membeli produk yang dihasilkan dari kontrak investasi kolektif tersebut saja. Namun investor tetap bisa mengetahui isi kontrak tersebut dengan membaca prospektus reksa dana. Sebab pada dasarnya, prospektus merupakan ringkasan dari kontrak investasi kolektif.

Dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan, bahkan yang namanya calon investor reksa dana diwajibkan untuk membaca dan memahami prospektus sebelum berinvestasi pada reksa dana.

Kewajiban ini terdapat pada formulir pembelian reksa dana pertama kali, dimana calon investor reksa dana menandatangani pasal yang menyatakan bahwa dia telah membaca dan memahami prospektus.

Dalam prakteknya, meminta calon investor membaca prospektus itu sulit. Bukan hanya masalah pada bentuk prospektus yang agak tebal karena meringkas isi kontrak, tapi pada juga kebiasaan orang pada umumnya yang malas membaca.

Untuk itu, dibuat suatu ringkasan produk yang lebih ringkas yang berisi tentang poin-poin penting yang wajib diketahui oleh investor. Selain itu, bisa juga Agen Penjual menjelaskan secara langsung kepada calon investor.

Beberapa poin penting yang wajib diketahui oleh investor antara lain :

Informasi Bank Kustodian dan Nomor Rekening Reksa Dana

Salah satu informasi penting dalam prospektus adalah informasi tentang  siapa bank kustodian dan nomor rekening reksa dana. Yang membedakan reksa dana dengan investasi bodong adalah bahwa dana milik masyarakat tidak disetorkan ke perusahaan atau perorangan agen penjual tapi langsung ke reksa dananya.

Dengan demikian,  dana tersebut tidak dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Informasi mengenai nomor rekening tujuan biasanya berupa nomor rekening atas nama reksa dana di bank kustodian.

Seiring dengan perkembangan jaman, rekening di reksa dana tidak hanya di satu bank kustodian saja, tapi juga bisa di beberapa bank lainnya sebagai penampung sehingga memudahkan kegiatan transaksi.

Informasi rekening bank penampung ini umumnya tidak tercantum dalam prospektus, namun sepanjang atas nama reksa dana dan diinformasikan dari perusahaan Manajer Investasi langsung maka tidak menjadi masalah.

Informasi Mengenai Biaya Reksa Dana

Biaya dalam reksa dana dapat mengurangi nilai perolehan yang diperoleh investor. Untuk itu, semua biaya perlu dikemukakan secara jelas agar investor mengetahui biaya yang dibayarkannya baik secara langsung ataupun tidak.

Biaya yang dibayarkan investor secara langsung antara lain biaya pembelian (subscription fee), biaya penjualan (redemption fee), biaya pengalihan (switching fee) dan biaya transfer proses transaksi (jika ada).

Sementara biaya yang ditanggung oleh investor namun dibayarkan secara tidak langsung karena dipotong melalui reksa dana adalah biaya Manajer Investasi, Biaya Bank Kustodian, biaya transaksi berkaitan dengan pengelolaan investasi, biaya pembaharuan prospektus, audit dan biaya lainnya terkait operasional reksa dana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com