Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, ada yang menarik dari data meningkatnya ekspor sektor tersebut karena beberapa barang ekspor justru secara tak terduga menunjukkan kenaikan. "Yang menarik yaitu ekspor ubur-ubur, naik 106,83 persen. Kita ekspor ubur-ubur loh. Nilainya 14,7 juta dollar AS, sebelumnya padahal hanya 7,1 juta dollar AS," ujar Suryamin sembari tertawa, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Tak cuma ubur-ubur, ternyata Indonesia juga mengekspor bekicot alias keong. Bahkan, kata Suryamin, ekspor bekicot juga naik pada Januari-Mei 2015 ini. "Kita juga mengekspor bekicot loh, naik 28,28 persen. Kalau di sini bekicot dibuang, ya mending diekspor saja, ya," canda Suryamin.
Sementara itu, ekspor kopi naik 40,31 persen, lada hitam naik 19,63 persen, lada putih naik 65,25 persen, kayu manis naik 18,35 persen, dan vanili naik 50,95 persen. "Kalau sayuran (ekspornya) naik 44,61 persen, sedangkan ekspor buah-buahan naik 39,95 persen. Namun, ekspor tanaman obat kita juga lumayan naik, 3,97 persen," ucap dia.
Sebelumnya, BPS melaporkan, neraca perdagangan RI pada Mei 2015 mencetak surplus 950 juta dollar AS, terdiri dari ekspor sebesar 12,56 miliar dollar AS dan impor sebesar 11,61 miliar dollar AS.
Secara kumulatif pada Januari-Mei 2015, neraca perdagangan RI mengalami surplus perdagangan sebesar 3,75 miliar dollar AS, terdiri dari total ekspor sebesar 64,72 miliar dollar AS dan impor senilai 60,97 miliar dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.