Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport Harus Selesaikan Enam Poin Renegosiasi Sebelum Berubah Jadi IUPK

Kompas.com - 23/06/2015, 20:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Freeport Indonesia harus menyelesaikan enam poin renegosiasi amandemen Kontrak Karya (KK) sebelum berubah menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Anggota Komisi VII DPR RI Tony Wardoyo menuturkan, kesepakatan untuk menjadi IUPK merupakan kesepakatan bersama antara pemerintah pusat dengan Freeport.

“Cuma, dari enam poin amandemen ini perlu diselaraskan, disinkronisasikan sehingga menjadi acuan ke depan. Supaya pemerintah Indoensia bisa mengawasi secara penuh proses dan hak-hak yang akan didapat,” ujar Tony ditemui seusai rapat Panitia Kerja (Panja) Minerba, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Dengan kesepakatan baru tersebut, Tony mengatakan, perlu adanya tenggat waktu baru terkait pembangunan smelter. Demikian juga dengan pembagian royalti, saham, hak daerah, hak provinsi, dan kabupaten terkait wilayah tambang.

“Semua itu bisa menjadi masukan amandemen, begitu pun yang menjadi kewajiban Freeport,” sambung Tony.

Ditemui seusai rapat, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengatakan, perusahaan tambang itu patuh pada komitmen yang dituntut pemerintah. “Semua kan ada enam isu,” ucap Maroef.

Seperti misalnya terkait pelepasan saham (divestasi), Freeport berkomitmen akan mulai melakukan divestasi pada Oktober 2015 sebesar 10,64 persen. Artinya, saham pemerintah saat ini yang sebesar 9,36 persen akan menjadi 20 persen. “Kemudian pada 2019, saham pemerintah menjadi 30 persen,” jelas Maroef.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com