Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Jamin Stok Beras Aman

Kompas.com - 09/08/2015, 16:17 WIB

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Andi Eka Sakya menyatakan, El Nino masih berpotensi menguat hingga mencapai puncak pada Agustus-September. El Nino berpotensi mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah, seperti Sumatera Selatan bagian timur, wilayah Jawa, Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil wilayah Kalimantan Selatan bagian timur, Sulawesi bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, serta sebagian kecil wilayah Papua bagian selatan.

Namun, setelah El Nino, ada potensi hujan deras berlebihan hingga menimbulkan banjir di sejumlah wilayah Indonesia. ”Jadi, saat ini, sebenarnya kesempatan bagus untuk memperbaiki dan mengatur irigasi dan saluran air,” kata Andi.

Perombakan

Ketua Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia Arif Satria menilai, kerja sama antarlembaga yang mengurusi pangan masih perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi dampak dari kekeringan. Saat ini, koordinasi antarlembaga yang mengurusi pangan, seperti Bulog, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan, belum optimal.

”Menteri Pertanian sering menyalahkan Bulog karena tidak mau menyerap beras dari petani. Namun, Bulog tidak mampu menyerap 4 juta ton beras seperti keinginan Presiden karena harga beli Bulog lebih rendah dibandingkan harga di pasar. Saat pemerintah membeli harga gabah kering panen Rp 3.700 tiap kilogram, harga di pasar sudah lebih tinggi,” kata Arif.

Ketua DPP PDI-P Andreas Pareira menambahkan, wacana pergantian kabinet yang muncul beberapa saat lalu membuat sejumlah menteri ditengarai kehilangan fokus dalam bekerja. Untuk mengatasi hal ini, Presiden perlu segera memberi kepastian terkait jadi tidaknya pergantian kabinet tersebut.

Hasil survei Litbang Kompas pada 25 Juni-7 Juli 2015 dengan 1.200 responden, penilaian publik terhadap Kabinet Kerja Jokowi-Kalla masih terhitung seimbang. Di satu sisi, kabinet masih punya modal sosial yang cukup besar untuk memperbaiki program-program pembangunan dan layanan publik. Namun, di sisi lain juga menyimpan dorongan bagi pergantian menteri yang dinilai kurang kapabel.

Persetujuan terhadap wacana perombakan kabinet lebih banyak datang dari pemilih partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Pemilih parpol anggota Koalisi Indonesia Hebat cenderung menolak perombakan Kabinet Kerja.

Semakin tinggi pendidikan responden, dukungan untuk merombak kabinet makin besar.(B04/WHY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com