Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: Fed "Dapat Menahan" Kenaikan Suku Bunga

Kompas.com - 04/09/2015, 04:41 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF), Kamis (3/9/2015), mengatakan bahwa Federal Reserve memiliki ruang untuk menunda kenaikan suku bunga saat ini di tengah situasi ekonomi global yang "sangat bergelombang".

"Pandangan umum kami bahwa mereka memiliki fleksibilitas untuk menunda," kata juru bicara IMF William Murray.

Ia menambahkan bahwa Fed "harus melaksanakan secara bertahap" rencana serangkaian kenaikan suku bunganya.

Murray, berbicara kepada wartawan, mengatakan, bank-bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga secepatnya, mengingat kenaikan pertumbuhan dalam ekonomi mereka.

Tetapi ia menyatakan masih ada waktu untuk menunggu sebelum mengambil langkah pertama.

"Situasi global sangat bergelombang," katanya.

The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan federal fund pada tingkat nol sejak 2008 untuk menarik kembali perekonomian dari krisis ekonomi.

Sejak tahun lalu, telah ada tanda-tanda kemungkinan kenaikan suku bunga pertama pada tahun ini, dengan mata sekarang tertuju pada pertemuan kebijakan 16-17 September untuk kemungkinan langkah tersebut.

Tetapi Murray menunjukkan bahwa tekanan inflasi dan upah AS, dua barometer penting untuk keputusan Fed, "masih lemah".

Itu berarti bank sentral AS "dapat menahan suku bunga rendah hingga ada tanda-tanda yang lebih nyata dari upah atau inflasi harga daripada bukti saat ini."

Ketika Fed melakukan tindakan, Murray menekankan komunikasi yang jelas dari tujuan kebijakannya. Ini dinilai sangat penting sehingga negara-negara secara luas di seluruh dunia dapat menyesuaikan.

Prospek lambat serangkaian kenaikan suku bunga di Amerika Serikat sejak dua tahun lalu telah memicu arus keluar modal dari negara-negara berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com