Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Oktober PLN dapat Subsidi dari "Dana Sawit"

Kompas.com - 22/09/2015, 14:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak dan mengangkat harga sawit dalam negeri, pemerintah mulai meningkatkan dukungan subsidi biodisel (FAME).

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Bayu Krisnamurthi menuturkan, mulai 1 Oktober badan tersebut akan memberikan subsidi FAME yang digunakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

“Sebelumnya selisih harga yang didukung oleh BPDP sawit itu hanya untuk kepertluan PSO. Tapi tadi diputuskan mulai 1 Oktober, maka dukungan itu diberikan juga kepada PLN,” kata Bayu ditemui usai rapat koordinasi di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Dengan dukungan yang diberikan kepada PLN, maka dana yang dibutuhkan untuk menyubsidi FAME sepanjang tahun ini naik Rp 500 miliar, dari Rp 2 triliun pada estimasi awal, menjadi Rp 2,5 triliun.

Bayu menjelaskan, kewajiban B25 (25 persen biodiesel) yang saat ini dijalankan PLN butuh dukungan. Dukungan tersebut digunakan untuk membayar selisih harga antara FAME dengan MOPS solar.  Saat ini selisih harga keduanya sekitar Rp 2.500 per liter.

Bayu memprediksikan, apabila harga minyak dunia tahun depan tetap rendah, sementara harga sawit rebound, maka kebutuhan untuk dana supporting ini pun akan meningkat.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PLN Sofyan Basyir menyampaikan total FAME yang rencananya akan diserap PLN tahun ini sekitar 266.000 kiloliter (KL). Sampai Agustus kemarin, realisasi penyerapan mencapai sekitar 150.000 KL.

“Tahun 2016, kami sepakat untuk B30 biodisel. Kami akan serap lebih kurang 1 juta KL. Semoga rencana ini berhalan baik, sehingga harga tandan buah segar (TBS) dari petani perlahan-lahan bisa merangkak naik,” ucap Sofyan.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menuturkan, sepanjang tahun 2015 ini, FAME yang rencananya akan diserap mencapai 1,2 juta KL. Dalam tiga bulan ke depan, sejak Oktober-Desember, Pertamina akan menyerap sekitar 966.785 KL.

Tiap bulan Pertamina akan menyerap sekitar 330.000 KL. “Maka dalam tiga bulan ke depan kita akan mengurangi impor sebesa 360 juta dollar AS. Sedangkan tahun depan, dengan penyerapan 5,14 juta KL, maka kita akan mengurangi impor sebesar 1,9 miliar dollar AS,” ujar Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com