Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Berlalu, Pemerintahan Jokowi-JK Masih "Memunggungi" Laut

Kompas.com - 20/10/2015, 18:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setahun sudah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memimpin RI. Namun, visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dinilai belum terlihat.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi B Sukamdani menyampaikan, secara umum, arah kebijakan ekononomi sebelum perombakan kabinet memang belum jelas.

Arah kebijakan ekonomi baru mulai terlihat pasca-perombakan kabinet atau reshuffle, terlebih lagi setelah paket-paket kebijakan ekonomi dikeluarkan.

"Namun, yang mungkin masih ada kekurangan adalah bidang kelautan dan perikanan. Kita belum tahu stimulusnya apa," kata Haryadi kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Haryadi menyampaikan, untuk sektor-sektor lain seperti keuangan, pemerintah tampak sangat getol mengeluarkan berbagai rangsangan. Sayangnya, menurut Haryadi, tidak begitu dengan sektor kelautan dan perikanan.

Padahal, lanjut Haryadi, sektor ini membutuhkan stimulus dari pemerintah setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberlakukan pembekuan sementara (moratorium) perizinan kapal tangkap.

"Sampai hari ini, setelah moratorium ini kan banyak industri yang berhenti operasi. Padahal, sektor itu punya kesempatan ekspor yang besar. Namun, belum terlihat, sektor ini mau diapain," kata Haryadi.

Selain di sektor kelautan dan perikanan, dia juga mengatakan, keberpihakan pemerintah Jokowi-JK masih belum terlihat di sektor pertanian. "Ini juga belum terlihat arahnya mau bagaimana," ucap Haryadi.

Kompas Video Satu Tahun Jokowi - JK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com