Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan Satelit BRI Mulai Beroperasi

Kompas.com - 11/11/2015, 11:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan rencananya untuk meluncurkan satelit perbankan pada pertengahan tahun 2016.

Peluncuran satelit ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus mendukung inovasi dan pengembangan teknologi perbankan.

Menurut Direktur Utama BRI Asmawi Syam, satelit perbankan ini memiliki nilai investasi mencapai 200 juta dollar AS. Adapun pengoperasiannya dilakukan oleh tenaga-tenaga asli Indonesia.

Saat ini, kata Asmawi, para tenaga operator satelit tersebut telah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat.

"Tenaga-tenaga dari Indonesia dan sekarang sedang dididik di Amerika Serikat. Kita sedang mendidik ahli satelit yang jumlahnya sebanyak 15 sampai 18 orang," ujar Asmawi di Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Lebih lanjut, Asmawi menyatakan, ketika satelit diluncurkan, maka para tenaga ahli ini akan kembali ke Tanah Air guna bekerja mengoperasikan satelit tersebut.

Satelit yang diharapkan dapat menjangkau seluruh nasabah BRI hingga ke pelosok desa ini, imbuh Asmawi, merupakan salah satu bentuk efisiensi perseroan dalam menghemat biaya. Pasalnya, selama ini perbankan kerap menyewa satelit dari beragam penyedia jasa telekomunikasi.

"Jauh lebih efisien dibandingkan sewa satelit dari berbagai provider," jelas Asmawi.

Saat ini proses pembuatan satelit BRI sudah mencapai 98 persen yang dilakukan Space System Loral (SSL) di Palo Alto, Amerika Serikat dan Montreal, Kanada.

Adapun pusat kontrol satelit akan berada di dua lokasi, yakni di Ragunan, Jakarta dan Tabanan, Bali.

Sementara itu, jadwal peluncuran satelit akan dilakukan di Launch Site atau kawasan peluncuran milik Arianespace di Kourou, Guyana Perancis pada pertengahan tahun 2016 mendatang, yakni anntara bulan Mei hingga Juni.

"Kita harapkan (peluncuran) satelit bisa tepat waktu. Roketnya siap pada waktu yang sama. Saat diluncurkan, stasiun di Indonesia bekerja dengan baik secara operasional," sebut Asmawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com