Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak "Bankable", Pelabuhan Kecil Memerlukan Dukungan APBN

Kompas.com - 10/12/2015, 12:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam lima tahun ke depan, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) membutuhkan anggaran sebanyak Rp 20 triliun untuk pembangunan lima pelabuhan strategis dan sejumlah pelabuhan-pelabuhan kecil, seperti Kalabahi, Kotabaru, Waingapu, dan Bima.

Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto menuturkan untuk pelabuhan besar pendanaan relatif mudah karena dinilai bankable. Akan tetapi, untuk pelabuhan-pelabuhan kecil, dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sangat dibutuhkan.

Djarwo menyayangkan tidak diberikannya Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun ini. Dia pun berharap pemerintah dan DPR menyediakan suntikan PMN untuk APBN Perubahan 2016.

"Pelabuhan Kalabahi, Waingapu, Bima ini kan tidak bankable, sehingga saya tidak bisa pinjam untuk bangun. Artinya saya harus kumpulkan dulu dari kegiatan yang sudah terlebih dahulu berjalan. Artinya apa? Pelabuhan-pelabuhan kecil ini harus menunggu. Pertanyaannya sampai berapa lama mereka harus menunggu?" kata Djarwo ditemui di sela-sela Forum BUMN, Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Djarwo dalam pemaparannya mengatakan, pada tahun lalu Pelindo III telah mendapat dana dari penerbitan global bond sebesar Rp 6 triliun. Sementara itu dari kas internal, Pelindo IIII telah merogoh dana sebesar Rp 5 triliun.

Kekurangan pembiayaan Rp 9 triliun dari kebutuhan investasi Rp 20 triliun diharapkan dapat ditutupi dari kegiatan sinergi, penerbitan global bond, serta PMN.

"Rp 1 triliun (dari Rp 9 triliun) tadi kan kita usahakan dari PMN, untuk pelabuhan-pelabuhan kecil. Sehingga apabila pelabuhan kecil terbangun, konektivitas meningkat dan mendorong kegiatan ekonomi lain," ucap Djarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com