Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2015, 21:27 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Pemerintah menjadikan masalah sanitasi sebagai salah satu konsentrasi program sejalan dengan Milennium Development Goals yang ditetapkan PBB pada 2000. Tujuan yang hendak diwujudkan adalah pemenuhan akses sanitasi layak dan air minum aman sepenuhnya pada 2015.

Target tersebut di Indonesia masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019. Pemerintah telah mencanangkan “Gerakan 100 Persen Akses Air Minum dan Sanitasi pada 2019” atau biasa disebut “Akses Universal 2019”.

Per akhir 2014, merujuk data Badan Pusat Statistik, Indonesia secara nasional telah mewujudkan air minum layak bagi 68,36 persen populasi dan akses sanitasi dasar bagi 61,04 persen populasi. Hingga 2019, Pemerintah menargetkan minimnal ada peningkatan 40 persen akses sanitasi layak dan  30 persen akses air minum aman.

Butuh aneka inovasi untuk mewujudkannya. Kredit Jamban dari Bank Jombang adalah salah satunya. Inisiatif dari Pemerintah Kabupaten Jombang tersebut bahkan menjadi satu dari 13 program yang mendapat apresiasi dari Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL).

"Mereka (penerima penghargaan) adalah para pahlawan sanitasi dan air minum dengan cara mereka masing-masing. Mereka  adalah bagian dari solusi," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil, saat penganugerahan penghargaan dalam Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2015.

Mewujudkan Akses Universal 2019 butuh uluran tangan dari beragam kalangan, termasuk swasta dan lembaga swadaya masyarakat. “Mengingat upaya ini membutuhkan usaha dan dukungan finansial yang tidak sedikit, kami mengharapkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat," ujar Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas Nugroho Tri Utomo yang juga Ketua Pokja AMPL Nasional.

Anda siap turun tangan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Whats New
Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Whats New
Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Whats New
Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Whats New
Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Whats New
Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur 'Long Weekend' Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA Selama Libur "Long Weekend" Waisak 2024

Whats New
14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

Work Smart
Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Whats New
Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Whats New
Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com