Hal itu menyusul skandal pembukuan perusahaan itu senilai 1,3 miliar dollar AS atau Rp 18,1 triliun.
Menurut laporan kantor berita Nikkei, Toshiba tampaknya akan mendekati beberapa institusi keuangan, termasuk Mizuho Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corp.
Toshiba mulai melakukan restrukturisasi setelah investigasi atas pembukuan perusahaan menunjukkan bahwa bisnis Toshiba dalam keadaan jeblok.
Padahal, sejak Maret 2009, Toshiba kerap menyatakan capaian kinerja laba yang baik.
Kabarnya, Toshiba pun tengah melakukan negosiasi penjualan produsen alat-alat medis Toshiba Medical Systems. Apabila penjualan ini mencapai final, maka basis permodalan Toshiba akan meningkat hingga 1 triliun yen pada pertengahan tahun fiskal 2016.
Pekan lalu, Toshiba menyatakan, akan membukukan kerugian pada tahun 2015 dan memangkas sekitar 5 persen dari jumlah pegawai sejalan dengan fokus perseroan pada chip dan energi nuklir.
Restrukturisasi Toshiba pun diprediksi akan memangkas biaya hingga 300 miliar yen pada tahun fiskal 2016.
Beberapa waktu lalu, Toshiba diberitakan bakal merumahkan sekitar 7.000 karyawan. Meskipun demikian, pihak Toshiba hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait proses restrukturisasi lebih lanjut.