Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Akhir Tahun, BUMN Diguyur Duit Negara

Kompas.com - 30/12/2015, 11:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berjanji masih mengusahakan 100 persen pencairan penyertaan modal negara (PMN) kepada sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di bawah Kementerian BUMN maupun Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sebab jika tidak dicairkan tahun ini, PMN tersebut akan hangus.  

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemkeu, Sonny Loho bilang, puncak pencairan PMN akan dilakukan hari ini (30/12/2015) dan Kamis (31/12/2015).

Namun pencairan PMN ini tergantung pemasukan negara di akhir tahun.

"Kami lihat uang yang masuk berapa. Kalau uangnya tidak masuk, gimana mau cair," kata Sonny, Selasa (29/12/2015) malam.

Namun Sonny enggan menyebutkan jumlah pasti PMN yang akan dicairkan hari ini.

Ia hanya menyebutkan beberapa perusahaan seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mendapat suntikan dana segar hari ini atau besok.

Seperti diketahui, PTPN mendapatkan PMN sebesar Rp 3,5 triliun. PTPN yang akan mendapat suntikan adalah PTPN VII, IX, X, XI, dan XII. Alokasi untuk PTPN III paling besar, yaitu Rp 3,15 triliun.

Sementara Pelindo IV mendapatkan PMN Rp 2 triliun, dan PLN sebesar Rp 5 triliun.

Juga ada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang mendapat alokasi PMN sebesar Rp 20,36 triliun.

Dari jumlah itu Rp 18,23 triliun berasal dari pengalihan aset tunai dan nontunai Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Pengalihan tersebut lanjut Sonny, telah dilakukan pekan lalu sehingga PMN SMI yang belum dicairkan sebesar Rp 2 triliun.

Selain menunggu dana masuk, pencairan PMN juga menunggu Peraturan Pemerintah (PP). Namun hingga kemarin sore, Sekretariat Negara baru menerbitkan 19 PP terkait PMN.

Dari 19 PP itu, hingga akhir pekan lalu hanya 11 perusahaan yang PMN-nya telah dicairkan.

Antara lain PT Waskita Karya Tbk (Rp 3,5 triliun), PT Adhi Karya Tbk (Rp 1,4 triliun), PT  Aneka Tambang Tbk (Rp 3,5 triliun), PT Hutama Karya (Rp 3,6 triliun), dan PT Perusahaan Pengelola Aset (Rp 1 triliun).

Lalu Perum Bulog (Rp 3 triliun), PT Pertani (Rp 470 miliar), PT Sang Hyang Seri (Rp 400 miliar),  PT PAL Indonesia (Rp 1,5 triliun), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan (Rp 3,46 triliun), dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) (Rp 1 triliun).

Delapan perusahaan sisanya, yaitu PT PLN, PT SMI, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dengan PMN sebesar Rp 1 triliun, PT Geo Dipa Energi (Rp 607,31 miliar), PT Perikanan Nusantara (Rp 200 miliar), Perum Perikanan Indonesia (Rp 300 miliar), Perum Perumnas (Rp 1 triliun), dan PT Garam (Rp 300 miliar) belum dicairkan.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai, dengan keterbatasan dana saat ini, pemerintah perlu menentukan BUMN mana yang menjadi prioritas  mendapatkan PMN.

"Jika tahun ini temanya ketahanan pangan maka fokus pada perusahaan pangan," ujarnya.(Adinda Ade Mustami)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com