Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Revaluasi Aset Diklaim Tambah Penerimaan Pajak Rp 20 Triliun

Kompas.com - 11/01/2016, 13:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan penilaian kembali aktiva tetap atau revaluasi aset yang dikeluarkan pemerintah dalam paket kebijakan ekonomi diklaim telah membuahkan hasil.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, paket revaluasi aset telah mendatangkan penerimaan pajak penghasilan (PPh) sebesar sekitar Rp 20 triliun.

Tarif pajak yang dikenakan kepada perusahaan yang melakukan revaluasi aset yakni 3 persen.

"Paket revaluasi ini bisa mendatangkan penerimaan ke kita akhirnya adalah Rp 20 triliun pada penerimaan tahun 2015," kata Bambang dalam paparan, Senin (11/1/2016).

Dengan adanya kebijakan revaluasi aset ini, pertumbuhan penerimaan PPh nonmigas mencapai 19,34 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat, realisasi PPh nonmigas sepanjang 2015 mencapai Rp 547,46 triliun.

Bambang menjelaskan, revaluasi aset merupakan 'win-win solution' bagi perusahaan yang melakukan revaluasi aset dan negara dari segi penerimaan.

Bagi perusahaan, revaluasi aset akan menambah aset dan ekuitas perusahaan tersebut. Dengan demikian, kemampuan berhutang lebih besar lagi.

Untuk perbankan, revaluasi aset memberikan keuntungan dapat menambah rasio kecukupan modal (CAR). Bahkan beberapa bank BUMN yang melakukan revaluasi aset CAR-nya bertambah menjadi di atas 20 persen.

"Revaluasi aset ini sebagian besar sudah dilakukan pada tahun 2015, tetapi masih ada peluang di tahun 2016," ungkap Bambang.

Lantaran sifatnya yang sukarela (voluntary) Bambang mengaku tidak bisa memprediksikan berapa penerimaan pajak yang bisa kembali diraih dari revaluasi aset di tahun 2016 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com