WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (19/1/2016) waktu setempat memperingatkan risiko-risiko substansial di negara-negara berkembang terkemuka, sehingga ia menurunkan prospeknya untuk pertumbuhan ekonomi global tahun ini.
"Pertumbuhan Tiongkok yang lebih lambat, dollar AS yang lebih kuat, runtuhnya harga minyak dan kekacauan politik, semuanya bisa menimbulkan malapetaka lebih lanjut di ekonomi-ekonomi yang sedang kesulitan seperti Rusia dan Brazil dan di seluruh Timur Tengah, sehingga mengerem pemulihan global," papar IMF.
IMF juga memperingatkan bahaya jika Tiongkok tidak mengelola dengan baik pelambatan dan reformasinya, yang sudah memutar gelombang kejut ke seluruh pasar keuangan global.
IMF memperkirakan ekonomi dunia tumbuh sebesar 3,4 persen tahun ini, turun 0,2 persen dari prediksi Oktober lalu. Meski demikian lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 3,1 persen.IMF memperkirakan pertumbuhan 6,3 persen untuk ekonomi Tiongkok, melambat dari 6,9 persen tahun lalu.
Kemudian Amerika Serikat diproyeksikan tumbuh hanya 2,6 persen, turun 0,2 persen dari perkiraan sebelumnya karena dollar AS yang kuat memukul eksportir AS dan kemerosotan investasi dalam industri energi.
Sementara Eropa mendapat sedikit peningkatan, menjadi 1,7 persen tahun ini, didukung rebound yang lebih kuat dari perkiraan di Spanyol dan pertumbuhan Jepang akan meningkat juga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.