Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimalisasi Produksi Gas Jadi Pilihan

Kompas.com - 21/01/2016, 17:17 WIB

KOMPAS.com - Optimalisasi produksi gas menjadi pilihan di tengah melorotnya harga minyak dunia. Menurut hemat Direktur Utama PT Sugih Energy Tbk Riyanto Soewarno, masih ada selisih keuntungan yang terbilang bagus antara harga produksi dengan harga jual gas. "Makanya, kami melakukan optimalisasi produksi gas," kata Riyanto menjawab pertanyaan media usai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode SUGI pada Kamis (20/1/2015).

Dalam hitung-hitungan perusahaan tersebut, ongkos struktur, belanja modal, dan belanja operasional gas mencapai angka 2,5 dollar AS per juta british thermal unit (MMBTU). Sementara, penjualan gas saat ini ada di kisaran 7 dollar AS sampai dengan 9,5 dollar AS per MMBTU.

Lebih lanjut, Riyanto menerangkan harga minyak dunia kini yang berada di kisaran angka 20 dollar AS per barel tidak kompetitif. Soalnya, ongkos produksi minyak dengan harga jual sebesar itu malah lebih mahal 5 dollar AS per barel. "Kami slow down dulu untuk minyak," tutur mantan Direktur Operasi Produksi pada PT Pertamina EP tersebut.

Pada 2016, lanjut Riyanto, SUGI memasang target barel 5.000 barel minyak per hari. Pada semester pertama tahun ini, SUGI akan mulai memproduksi minyak dari Blok Lemang.

Sementara itu, untuk tahun ini pula, target produksi gas dipatok 10 juta standar kaki kubik per hari (MMCF). Untuk produksi gas, SUGI yang pada 2015 lalu mencatatkan pendapatan sekitar 4 miliar dollar AS dari sebelumnya, 5 juta dollar AS, menggarap pengembangan gas di Blok Selat Panjang.   

Primus PT Sugih Energy Tbk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com