Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Harga Minyak, Schlumberger PHK 10.000 Karyawan

Kompas.com - 25/01/2016, 12:00 WIB
|
EditorErlangga Djumena
LONDON, KOMPAS.com - Perusahaan Schlumberger merumahkan 10.000 karyawan dalam tiga bulan terakhir sebagai dampak jebloknya harga minyak dunia.

Kebijakan Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK) karyawan tersebut menyusul kerugian besar yang diderita perusahaan layanan di sektor migas ini.

Dalam tiga bulan terakhir, Schlumberger telah mencatatkan kerugian sebesar 1 miliar dollar AS, kerugian per kuartal pertama dalam 12 tahun. Pendapatan Schlumberger juga jatuh 39 persen menjadi 7,74 miliar dollar AS.

Schlumberger pun mengumumkan program buy-back saham sebesar 10 miliar dollar AS.

CEO Schlumberger Paal Kibsgaard menyatakan, tidak ada tanda-tanda perbaikan harga minyak ke depan. Saham Schlumberger anjlok hampir 20 persen pada tahun 2015 lantaran investor khawatir para klien perusahaan asal AS ini akan membatalkan proyek karena harga minyak terus turun.

Sebelumnya, Schlumberger juga telah merumahkan 20.000 karyawan.

"Sentimen pasar yang negatif sangat intensif di kuartal IV, dengan kelebihan produksi minyak terus berlanjut dan memperpanjang tren bearish di pasar global. Kejatuhan harga minyak yang dramatis membuat klien melakukan pengurangan level investasi yang sudah rendah," tulis Schlumberger dalam keterangan resmi.

Harga minyak dunia sudah menyentuh level di bawah 28 dollar AS per barrel. Banyak analis memangkas prediksi harga minyak untuk 2016.

Morgan Stanley, misalnya, menaksir harga minyak kemungkinan dapat berada di kisaran 20 dollar AS per barrel.

Sementara itu, para ekonom di Royal Bank of Scotland memprediksi harga minyak dapat terpuruk hingga pada level 16 dollar AS per barrel.

Adapun Standard Chartered malah memproyeksikan harga minyak dapat mencapai hanya 10 dollar AS per barrel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+