Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marcos Nasution, Raup Ratusan Juta Lewat Jasa Logistik Supermarket

Kompas.com - 05/02/2016, 10:10 WIB

KOMPAS.com - Mampu mencium peluang di bidang logistik yang fokus menggarap jaringan supermarket, mengubah nasib Marcos Nasution. Mendistribusikan barang dari gudang ke gerai, Marcos kini memiliki perusahaan beromzet ratusan juta rupiah.

Pantang putus asa menjadi prinsip Marcos Nasution dalam menjadi pebisnis. Berkali-kali mengalami kegagalan menjalani berbagai usaha yang berbeda, nyatanya menjadi jalan bagi pria asal Padang Sidempuan ini sukses menjadi pengusaha di bidang jasa transportasi pengiriman barang dari gudang peritel yang tidak memiliki armada logistik untuk dibawa ke gerai-gerai mereka.

Usianya masih relatif muda, yakni 29 tahun. Itu nyatanya tidak menghalanginya untuk mencecap sukses di usia muda. Marcos membangun usaha jasa logistik yang fokus menyasar jaringan supermarket ini sejak tahun 2011.

Dari nol, dia merangsek masuk ke bisnis ini dan bersaing dengan pengusaha lainnya. Lewat bendera usaha PT Marcos Trans Indonesia yang terbentuk di tahun 2013, kliennya kini adalah peritel ternama, seperti Hero, Lion Superindo, Farmers Market/ Ranch Market, dan Carrefour.

Peluang pasar distribusi barang dari gudang peritel ke jaringan gerai ini ternyata menjanjikan. Sebab, tidak semua supermarket memiliki armada logistik sendiri, sehingga mereka menggunakan jasa pengiriman. Maklum, bisnis peritel fokus pada sektor ritel, bukan di sektor logistiknya. Peluang inilah yang ditangkap oleh Marcos.

Pengiriman barang dari gudang peritel ke gerai diwakili oleh atau koordinator supir yang bertugas mengomunikasikan bongkar muat barang serta adminstrasi surat jalan dan hal terkait lainnya.

Dari bermodal satu unit truk boks roda enam, Marcos bisa menambah hingga tujuh unit truk di tahun 2013. Ini tidak lepas dari perkembangan bisnis ritel di tanah air yang terus bertumbuh. Selama bisnis supermarket berkembang, bisnisnya akan ikut terangkat.

Apalagi, pengusaha ritel pasti memiliki target pembukaan gerai baru. Saat ini, dirinya telah memiliki 29 truk boks enam ban sebagai armada utamanya.

Truk boks dipilih Marcos karena dapat membuat kargo lebih aman tersimpan sebab tertutup rapat dan rapi. Hal ini tentu saja dapat membuat pengiriman barang terhindar dari terjangan hujan plus proses bongkar muat lebih cepat.

Perusahaan ini juga menempatkan tim teknikal yang akan memantau kondisi setiap unit armada truk.

Jika pengiriman barang sedang ramai, perusahaannya bisa melayani sebanyak 35 pengiriman hingga 40 pengiriman sehari untuk wilayah Jabodetabek.

Kalau sudah begitu, dirinya akan menyewa truk tambahan membantu operasional pengiriman. Omzetnya bisa mencapai Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per bulan.

Marco juga bukan pemain tunggal di sektor ini. Terkadang, satu supermarket bisa menggunakan jasa dari lima sampai enam perusahaan logistik.

Berkat kesuksesannya membesarkan bisnis transportasi, pria lulusan Magister Ilmu Ekonomi Universitas Krisnadwipayana ini dipercaya sebagai Ketua Bidang III Perhubungan dan Transportasi HIPMI dan Wakil Ketua Transportasi Asosiasi Forwarding dan Logistik Indonesia (ALFI) Jawa Barat tahun 2015.

Sejak 2011, ia juga sudah dipercaya sebagai Ketua Bidang III Perhubungan dan Transportasi Jakarta Enterpreneur Club (Jakec).

Ingin armadanya jadi 100 truk boks

Bagi Marcos Nasution, didikan kedua orang tua yang selalu menanamkan sifat berjiwa besar dan tak gampang putus asa menjadi kunci sukses dirinya dalam menjalankan usaha jasa transportasi logistik dari gudang peritel ke gerai-gerai mereka.

Setelah mendapatkan kontrak kerjasama dari satu peritel besar, usahanya terus berkembang. Hingga di tahun 2013 Marcos bisa mendirikan perusahaan bernama PT Marcos Trans Indonesia dengan memiliki tujuh unit truk boks.

Hingga kini dia sudah memiliki armada yang terdiri dari 29 truk boks enam ban miliki sendiri dan mampu melayani jasa logistik di Jabodetabek dari beberapa klien peritel yang bekerjasama dengannya. Terkadang, dia pun harus mengirim hingga Sumatera. Jika permintaan sedang ramai, dia bisa menambah armada dengan menyewa dari pihak lain.

Dalam bisnis ini, hal penting yang harus dijaga adalah kepuasan klien. Itu sebabnya, pelayanan yang prima menjadi kunci keberlangsungan dari bisnis jasa ini.

Penggemar olahraga futsal ini mengatakan, karena usahanya bergerak dalam jasa pengiriman, konsentrasi utama tim adalah keakuratan informasi baik sebelum maupun sesudah proses pengiriman. Marcos senantiasa memberikan pelayanan tepat waktu, ketersediaan armada serta supir yang profesional.

Sebagai ujung tombak perusahaan, keberadaan dan kualitas supir sangat penting. Untuk itu, dirinya menerapkan syarat khusus bagi yang ingin bergabung yakni memiliki SIM B1 dan pengalaman mengemudi di kendaraan minimal dua tahun.

Marcos menyadari betul bidang jasa pengiriman logistik ini makin banyak pelakunya. Karena itu, Marcos memilih mengkhususkan layanan menggunakan truk boks 6 ban dengan target pasar peritel consumer goods yang tidak memiliki jasa logistik sendiri.

Saat ini Marcos memiliki 10 orang karyawan internal yang bertugas sebagai mekanik, bagian keuangan, administrasi, operasional dan pemasaran. Ke depannya, dia menargetkan untuk bisa memiliki 100 unit armada sendiri dengan tempat parkir seluas 5.000 meter persegi (m²) yang dilengkapi bengkel serta gudang.

Dia juga ingin mengembangkan jasa pelayanan transportasi spesialisasi supermarket tidak hanya dry storage tapi juga cold storage. Namun, persaingan harga jasa dengan produsen mobil yang juga sudah merambah ke jasa sewa transportasi dari perusahaan asing menjadi hal yang harus dia hadapi ke depannya.

Untuk itu Marcos berharap pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa mendukung serta melindungi perusahaan jasa lokal seperti dirinya agar tidak tergerus dalam persaingan sengit ke depannya. Marcos juga berharap pemerintah dapat menurunkan suku bunga kredit dan keringanan pajak untuk usahanya.

Persaingan usaha ke depannya memang makin tinggi, namun dengan pelayanan yang prima serta terus menanamkan etos kerja kepada karyawan serta supirnya, Marcos optimistis bisa bertahan dalam bisnis ini.   (Merlina M. Barbara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com