Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini

Kompas.com - 09/02/2016, 10:03 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber KONTAN
JAKARTA, KOMPAS.com - Analis memprediksi data pertumbuhan ekonomi di 2015 dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan pergerakan pasar saham hari ini.

Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas mengatakan, pergerakan pasar hari ini akan lebih dipengaruhi oleh sentimen ekonomi dalam negeri.

Sentimen pertama, yakni dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menunjukkan perbaikan pada kuartal IV 2015.

"Walaupun (pertumbuhan ekonomi) melambat secara tahunan, namun di kuartal IV sudah mulai membaik," kata Lana dalam paparan risetnya, Selasa (09/02/2016).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 tercatat sebesar 4,79%, atau melambat dibandingkan 5,2% pada 2014.

Menurut Lana, kinerja ekonomi pada kuartal IV 2015 yang mencapai 5,04% tersebut menunjukkan perbaikan yang didorong oleh bertumbuhnya pengeluaran pemerintah hingga 41,3% secara kuartalan.

Di sisi lain, secara triwulanan konsumsi rumah tangga tumbuh tipis 0,01%, investasi tunbuh 5,01%, ekspor tumbuh negatif 1,85% . Hal tersebut disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan impor yang tumbuh 5,7% sebagai konfirmasi dari perbaikan ekonomi.

Sentimen kedua yang mempengaruhi pasar adalah data Indeks Tendensi Bisnis (ITB) dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK).

Survei BPS terhadap 4.514 pimpinan perusahaan besar menunjukkan ITB kuartal I 2016 tercatat 104,28, atau melambat dibandingkan kuartal IV 2015 sebesar 105,22.

Meskipun ITB melambat tetapi masih berada di atas angka 100. Artinya, kondisi bisnis masih berjalan baik.

Sedangkan survei BPS terhadap 14.594 rumah tangga menunjukkan ITK mengalami tren optimisme yang menguat di kuartal I 2016 karena ekspekstasi membaiknya pendapatan, relatif rendahnya angka inflasi dan membaiknnya konsumsi.

Peningkatan ITK ini biasanya akan diikuti perbaikan ITB pada kuartal berikutnya.

Lana memperkirakan Indeks future bursa Asia tercatat merah hari ini. Hal ini sebagai indikasi potensi koreksi bursa Asia hari ini, akibat sentimen negatif bursa global dan harga minyak mentah yang kembali turun untuk jenis WTI dibawah US$ 30 per barrel.

Sedangkan rupiah diproyeksi kemungkinan akan melemah di kisaran Rp.13.600 - Rp.13.680 per dollar AS. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com