Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berakhir Melemah di 4.732,48

Kompas.com - 10/02/2016, 16:36 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, Rabu (10/2/2016) dan ditutup melemah di akhir perdagangan.

Melemahnya indeks seiring dengan turunnya bursa-bursa di kawasan Asia Pasifik. Rendahnya harga minyak dan kekhawatiran terhadap ekonomi global menyebabkan investor melakukan aksi jual.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun sebesar 36,14 poin atau 0,75 persen dan terparkir di posisi 4.732,48. Sebanyak 115 saham diperdagangkan menguat, 143 saham melemah dan 92 saham stagnan.

Net sell oleh investor asing di pasar reguler sebesar Rp 65,4 miliar dan di seluruh pasar Rp 116,6 miliar.

Saham-saham yang menyeret indeks ke zona pelemahan yakni BBRI (Rp 11.775), BBCA (Rp 13.275) dan BMRI (Rp 9.825). Sementara itu saham-saham yang menahan indeks dari pelemahan lebih dalam adalah ASII (Rp 6.800), TLKM (Rp 3.385), WSKT (Rp 1.855) dan SSMS (Rp 1.945).

Dari 10 indeks sektoral saham, hanya ada tidak sektor yang menguat dan tujuh sektor melemah. Sektor yang menguat adalah aneka industri (0,26 persen), properti (0,47 persen) dan infrastruktur (0,04 persen).

Sementara itu sektor yang melemah adalah agribisnis (-0,64 persen), pertambangan (-0,62 persen), industri dasar (-0,59 persen), konsumer (-1,63 persen), keuangan (-0,93 persen), perdagangan (-0,85 persen) dan manufaktur (-1,14 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik masih memerah, seiring dengan melemahnya Wall Street. Indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo ditutup melemah 2,3 persen di posisi 15.713,39 menyusul masih menguatnya mata uang yen terhadap dollar AS.

Sementara itu bursa indeks S&P/ASX 200 di bursa Sydney berakhir melemah 1,2 persen menjadi 4.775,70.

Berkebalikan dengan IHSG, nilai tukar rupiah hari ini menguat. Di pasar spot, nilai tukar rupiah perkasa terhadap dollar AS dan diperdagangkan di Rp 13.454 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com