Pada perdagangan hari ini di pasar Asia, poundsterling ditransaksikan di bawah 1,4 dollar AS, atau menyentuh titik terendah dalam 7 tahun terakhir. Bahkan di Tokyo, pounsterling diperdagangkan di 1,39 dollar AS. Level itu adalah yang terendah sejak Maret 2009.
Pounsterling tengah berada dalam tekanan menyusul rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa mendapatkan dukungan dari Walikota London Boris Johnson terhadap referendum yang rencananya digelar pada 23 Juni.
Sebelumnya, pemerintahan PM David Cameron telah menyatakan akan keluar dari Uni Eropa. Langkah itu juga didukung oleh 6 anggota kabinetnya.
Upaya Inggris tersebut memunculkan kekhawatiran di antara pelaku bisnis. Kemarin, para pemimpin perusahaan besar di negara tersebut telah mengingatkan Cameron bahwa "Brexit" akan mengancam ketahanan ekonomi dan keamanan Inggris.
"'Brexit' benar-benar akan membebani poundsterling. Namun lebih dari itu, ada problem struktural lain yakni current-account deficit (defisit neraca berjalan)," ujar Daniel Brehon, analis pada Deutsche Bank.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.