Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Eropa Menguat Seiring Keputusan China Pangkas Rasio Cadangan Wajib

Kompas.com - 01/03/2016, 07:31 WIB
Aprillia Ika

Penulis

MILAN/LONDON, KOMPAS.com - Saham Eropa menguat pada penutupan perdagangan Senin (29/2/2016) atau Selasa dini hari (WIB) karena keputusan China memulai siklus pelonggaran, setelah pertemuan G20 berakhir mengecewakan karena tidak menemukan persetujuan apapun untuk mendorong pertumbuhan.

Indeks FTSEurofirst 300 naik 0,7 persen di level 1.313,74, yang merupakan level tertinggi sejak 2 Februari 2016. Secara bulanan, indeks ini mencatatkan penurunan tiga bulan berturut-turut akibat kekhawatiran investor pada outlook pertumbuhan global.

Data zona Eropa terbaru menyebutkan bahwa inflasi menjadi negatif di Februari, mendorong pasar untuk berakhir turun dan menambah bobot ekspektasi bahwa ECB akan mendorong langkah stimulus pada pertemuan mereka bulan depan.

"Investor khawatir akan deflasi dan risiko ekonomi lain, yang artinya kenaikan potensial pada pasar akan terbatas, kecuali kami melihat perkembangan signifikan pada data global," kata Fawad Razaqzada, analis Gain Capital.

Di Senin, bank sentral China memangkas rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio) sebesar 50 basis poin, untuk membantu memulihkan perlambatan ekonomi.

Sebelumnya, pertemuan menteri keuangan dan bank sentral dunia di G20 mengatakan mereka membutuhkan suku bunga sangat rendah untuk memulihkan perekonomian global. Pernyataan ini menimbulkan risiko pada pertumbuhan, termasuk aliran modal yang volatile, serta menurunkan harga komoditas.

"Konklusi G20 mengkonformasi bahwa para pembuat kebijakan tetap tidak merasakan tekanan pasar," kata Didier Saint-Georges, Managing Director di Carmignac.

Sementara itu, bursa Jerman DAX turun 0,2 persen akibat penurunan BASF setelah Credit Suisse dan Kepler memangkas target harga pada perusahaan kimia.

Indeks saham Irlandia naik 1,6 persen. Dua partai besar di negara ini mengatakan mereka akan saling berkolaborasi di pemerintahan dalam 10 tahun mendatang, setelah pemilu yang tidak menemukan hasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com