Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinjaman dari China Bantu Bank BUMN Salurkan Lebih Banyak Kredit

Kompas.com - 14/03/2016, 20:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR RI hari ini menggelar rapat dengar pendapat dengan direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Dalam rapat tersebut, anggota dewan ingin mengetahui tentang dana pinjaman dari Bank Pembangunan China (CDB) sebesar 3 miliar dollar AS yang diterima ketiga bank BUMN tersebut.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, dana pinjaman dari CDB boleh diberikan kepada beberapa sektor, antara lain industri, infrastruktur, dan perdagangan yang berhubungan dengan China.

"Pinjaman dari CDB diperlukan karena kondisi likuiditas perbankan sudah sangat ketat di Indonesia. Kemampuan menyalurkan kredit mungkin hanya sekitar Rp 400 triliun, maksimal Rp 500 triliun," kata Budi di Gedung DPR/MPR, Senin (14/3/2016).

Padahal, ujar Budi, kebutuhan pembiayaan di Indonesia sesuai dengan RPJMN, mencapai Rp 5.500 triliun.

Sehingga, ada ketimpangan yang amat besar.

"Memang banyak langkah yang bisa dilakukan. Kita bisa dapatkan pembiayaan itu dari pasar modal dalam negeri, atau dengan pinjaman luar negeri," jelas Budi.

Menurut Budi, salah satu alasan mengapa perseroan menerima dana pinjaman dari CDB adalah agar tersedia ruang yang lebih besar bagi perbankan untuk dapat menyalurkam pinjaman ke sektor riil.

Adapun dana pinjaman tersebut sudah disalurkan seluruhnya oleh Bank Mandiri, yakni sebesar 1 miliar dollar AS.

"Itu umumnya disalurkan kepada industri yang pendapatannya dollar AS. Supaya tidak menjadi beban dalam mengembalikan pinjaman yang juga dalam bentuk dollar AS," terang Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com