Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipmi: Pengusaha Lokal Jangan Jadi Penonton di Masela

Kompas.com - 26/03/2016, 17:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) mendukung Presiden Joko Widodo memutuskan pembangunan kilang LNG Masela di darat (onshore).

Putusan ini, sudah sesuai dengan usulan Hipmi ke pemerintah.

“Hipmi mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Presiden, sebab beliau mendengarkan aspirasi mayoritas warga Maluku dan sekitarnya,” ujar Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia Jumat (25/3/2016).

Namun Bahlil meminta agar pengerjaan pembangunan dan pengelolaan lapangan gas tersebut ikut melibatkan pengusaha lokal.

“Apakah pengusaha lokal jadi pemasok, subkontraktor, atau pengerjaan jasa apapun, pengusaha lokal harus dilibatkan. Pengusaha lokal jangan jadi penonton di daerahnya sendiri,” ujar Bahlil.

Dia mengatakan, dampak turunan dari pengelolaan Blok Masela akan sangat besar. 

Multiplier effect-nya akan luar biasa besar. Ekonomi daerah akan menggeliat, memperkuat industri nasional, dan negara akan menerima banyak pemasukan,” ujar dia.

Bahlil mengatakan, pihaknya tidak menduga Presiden mengambil keputusan sangat cepat soal Masela.

Padahal, isu yang berkembang Presiden akan memutuskan setelah tahun 2018, bahkan tahun 2021.

Namun, Presiden memutusnya sangat cepat.

“Hipmi mengapresiasi dari sisi waktu pengambilan keputusan dan isi putusan itu sendiri. Sebab perdebatan soal Blok Masela sudah 15 tahun usianya,” ujar Bahlil.

(Baca : Bupati Maluku Barat Daya: Putusan Presiden adalah Berkah bagi Kami)

Sebagaimana diketahui, Keputusan Presiden itu mengakhiri perdebatan dan adu kepentingan soal pengembangan kilang LNG Masela onshore atau offshore. 

Cadangan gas Blok Masela ditemukan pada tahun 2000.

Cadangan gas Blok Masela bisa digunakan selama 70 tahun dengan deposit sebanyak 20 trillion cubic feet.

Tak hanya gas LNG, proyek ini juga dapat memicu tumbuhnya industri lainnya seperti petrokimia dan pupuk.

Blok ini diperkirakan memproduksi dengan kapasitas mencapai 7,5 juta ton LNG per tahun. 

Negara bisa memperoleh pemasukan mencapai 6,5 miliar dollar AS per tahun, dua kali lipat lebih dibanding jika dibangun di laut dengan proyeksi pemasukan 2,52 miliar dollar AS per tahun dari penjualan komoditas LNG.

Harian Kompas Blok Masela

Pengoperasian lapangan gas ini, ujar Bahlil, juga akan memperbesar outstanding investasi di luar Pulau Jawa.

Realisasi investasi nasional sebesar Rp 545,4 triliun selama 2015, meningkat 17,77 persen dibanding capaian tahun tahun 2014 yang berada di angka Rp463,1 triliun. 

Investasi tersebut sebagian besar masih terkonsentrasi di Kawasan Barat Indonesia atau persisnya di Pulau Jawa.

Investasi di luar Jawa, hanya sebesar 45,6 persen dari seluruh realisasi investasi nasional meski meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 43 persen.

Sebelumnya,  Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menegaskan, penetapan lokasi kilang liquefied natural gas (LNG) Blok Masela di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, merupakan kewenangan penuh Presiden Joko Widodo untuk memutuskannya 

Kompas TV Inilah Akhir Polemik Gas Blok Masela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com