JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta menteri-menteri untuk mampu mengendalikan harga pangan saat Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah mendatang.
Khusus untuk komoditas daging, Jokowi meminta menteri-menteri menekan harga hingga di bawah Rp 87.000 per kilogram.
"Saya ingin harga (daging) itu betul-betul, paling tidak kurang dan lebih di angka Rp 87 ribu," ujar Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas di Kantor Presiden kemarin, Selasa (26/4/2016).
Menurut Jokowi, para menteri masih punya waktu 2,5 bulan untuk memikirkan strategi apa demi menekan harga daging saat hari Lebaran.
Copot pejabat
Saat konferensi pers setelah rapat, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa Presiden juga menyoroti ribetnya perizinan di tingkat kementerian.
Izin-izin itulah yang menurut Presiden menghambat kebijakan pemerintah menekan harga daging.
Bahkan, Presiden terang-terangan meminta kepada sang menteri untuk mencopot pejabat yang memperlambat kebijakan pemerintah dalam hal menekan harga daging.
"Birokrasi yang memberikan peizinan di kementerian tertentu, yang mempersulit izin, memperlambat, Presiden memerintahkan untuk diganti dan dicopot," ujar Pramono.
"Jadi tidak boleh bermain-main dengan hal yang berkaitan dengan ketersediaan masyarakat dlm rangka menyambut Ramadhan," kata dia.
Permintaan rasional
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menilai, permintaan Presiden rasional. Pihaknya telah memikirkan beberapa strategi supaya harga daging sapi di pasaran tertekan sesuai arahan Presiden.
Caranya, Kementerian akan memotong rantai pasokan. Stok daging tidak lagi dipasok dari daerah yang mematok harga daging tinggi, melainkann dari daerah yang mematok harga daging rendah, yakni Nusa Tenggara Timur.
"Sekarang, rata-ratanya itu Rp 100.000 sampai Rp 120.000 per kilogram. Tapi dari NTT itu Rp 85.000," ujar Amran usai rapat.
Dengan demikian, harga daging rata-rata akan tertekan. Namun, rencana pertama ini masih diganjal persoalan lain, yakni distribusi daging.
Dari delapan kapal yang direncanakan dijadikan kapal sapi dari NTT, baru satu kapal yang terealisasi. Amran pun akan mendorong Kementeran Perhubungan mempercepat pengadaan kapal sapi tersebut.
Rencana kedua, Kementan telah mensasar beberapa negara yang mematok harga daging lebih murah. Amran masih merahasiakan negara mana yang disasar. Rencananya, daging akan didatangkan dari negara tersebut.
"Karena kami melihat ada negara-negara yang mengimpor daging. Ada negara yang harga dagingnya lebih rendah. Kami sudah mengundang mereka. Tinggal tunggu saja," ujar Amran.
Polisi mengawal
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, Polisi mengawal dinamika harga saat Ramadhan. Polisi di tingkat daerah telah memahami prosedur pengecekan dugaan pidana jika terjadi gejolak harga secara tiba-tiba.
"Kami monitor, kalau ada kenaikan harga, ya akan diselidiki, apa penyebabnya. Kalau ada pasokan kurang, diselidiki lagi, kenapa pasokan berkurang? Kalau ada penyimpangan ya kami cari siapa pelakunya," ujar Badrodin.
"Tapi kalau memang stoknya terbatas, pihak yang bertanggungjawab yang bisa mengusahakan, ya misalnya Bulog, bukan masuk pidana," lanjut dia.
Jelang Lebaran, Badrodin akan mengumpulkan kepala satuan wilayah untuk menegaskan kembali prosedur pengecekan dugaan pidana pada harga pangan. Ia ingin seluruh Polisi memahami prosedur tersebut.