Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Jual Sapi di Kabupaten Semarang Anjlok, Apa Sebabnya...?

Kompas.com - 18/05/2016, 18:45 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Harga sapi hidup di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menjelang Ramadhan tahun ini terus merosot. Hal ini membuat para peternak bimbang untuk melepas sapinya dipasaran.

Kecenderungan harga sapi hidup yang terus melorot ini diperkirakan karena pasokan sapi dipasaran membludak. Para peternak banyak yang akan menjual sapinya untuk kebutuhan persiapan Lebaran dan tahun ajaran baru sekolah, yang tahun ini akan jatuh hampir bersamaan.

Salah satu asal kecamatan Getasan, Mulyono (51) mengaku ragu untuk melepas sapi-sapinya dengan kondisi harga yang kurang prospektif saat ini.

"Sudah capek-capek dibawa kesini. Mau dilepas untungnya tak seberapa, tapi kalau tak dijual, ini kebutuhan untuk mendaftar sekolah sudah mendesak," ungkap Mulyono, saat dijumpai di Pasar Hewan Ambarawa, Rabu (18/5/2016).

Senada, Cahyo (43), pedagang hewan asal Kecamatan Bawen mengatakan, kondisi sekarang ini mirip yang terjadi pada masa menjelang bulan puasa tahun lalu, yang membuat para peternak bimbang untuk melepas sapinya ke pasaran.

Penyebabnya tidak lain karena jumlah sapi yang ada di pasaran semakin banyak. "Saat ini banyak petani atau peternak yang menjual sapi langsung ke pasar hewan," ujarnya.

Akibat pasokan yang melimpah, jelasnya, harga sapi di pasaran saat ini anjlok. Terutama untuk sapi potong hidup, harganya bisa turun hingga Rp 7 ribu per kilogram.

Jika sebelumnya mencapai Rp 47 ribu per kilogram kini menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Penurunan harga ini cukup berarti jika mengingat berat satu ekor sapi potong hidup yang siap jual bisa mencapai minimal 350 kilogram.

Sementara harga sapi non potong, saat ini juga turun rata- rata Rp 1 juta per ekor. "Sapi non potong ini, seperti sapi perah dan sapi bakalan yang biasa untuk digemukkan," ujarnya.

Melihat kondisi seperti ini, imbuh Mulyono, para peternak cenderung menahan diri untuk tidak menjual sapi kepada para pedagang di pasar hewan Kabupaten Semarang ini.

Meski demikian tak dipungkiri sebagian peternak tetap melepas sapinya, karena terdesak kebutuhan hidup. "Mereka terpaksa melepaskan karena butuh dana untuk tahun ajaran baru," imbuhnya.

Kompas TV Wapres Janji Beri 500 Sapi ke Petani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com