Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asbanda dorong BPD Tingkatkan Pembiayaan ke Infrastruktur

Kompas.com - 25/05/2016, 08:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Asosiasi Perbankan Daerah (Asbanda) mendorong Bank pembangunan daerah (BPD) meningkatkan pembiayaan ke sektor infrastruktur di daerah. Selama ini pembiayaan BPD masih disalurkan untuk konsumsi masyrakat.

Ketua Asbanda Kresno Sediarsi menjelaskan saat ini BPD masih terganjal dengan likuiditas yang terbatas untuk membiayai proyek infrastruktur.

Namun, dengan skema sindikasi antar bank daerah, dana yang awalnya kecil kemudian digabung untuk diikutsertakan dalam pembiayaan infrastruktur.

Walaupun dana ini belum menutupi kebutuhan pembangunan infrastruktur, tapi dengan itu bisa mengubah portofolio dari konsumtif ke produktif.

"BPD seluruh Indonesia berusaha menggeser portofolio pembiayaan ke arah yang lebih bermanfaat, dari konsumtif ke infrastruktur," ujar Kresno di Jakarta Selasa (24/5/2016).

Kresno mengatakan, presentase pembiayaan dari BPD saat ini sekitar 60:40. Sebesar 60 persen untuk pembiayaan konsumtif dan 40 persen untuk pembiayaan produktif.

Kresno optimistis dalam tiga tahun ke depan BPD bisa membalikan angka tersebut menjadi 40:60, yang fokus pada pembiayaan produktif. Bahkan, Kresno mendorong presentase itu menjadi 30:70.

Kresno menuturkan, pembangunan infrastruktur tidak semuanya membutuhkan dana besar. Sehingga BPD bisa memberikan pembiayaan Walaupun yang dikeluarakan hanya Rp 5 miliar-Rp 20 miliar.

"Kan tidak semuanya butuh biaya besar. Kami juga ada proyek-proyek yang di bawah Rp 20 miliar," lanjut Kresno.

Kresno mengungkapkan dana yang dimiliki seluruh BPD didapat dari deposito berkisar Rp 426 triliun.

Saat ini, kata dia, banyak pembiayaan infrastruktuk yang ditawarkan kepada BPD. Namun, BPD masih memperhitungkan apakah dana yang diberikan bisa bermanfaat atau tidak.

Kompas TV Jokowi: BPD Seharusnya Bangun SInergi "Holding"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com