Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tol Laut Pulang Tanpa Muatan, "Pemain-Pemain" Besar Segera Dikumpulkan

Kompas.com - 30/05/2016, 16:57 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah berjalan beberapa bulan, program tol laut Presiden Joko Widodo masih terkendala sejumlah persoalan.

Diantaranya, kapal-kapal tol laut kerap pulang dari wilayah Indonesia timur ke barat dengan nihil muatan.

Menteri Koordionator Kemaritiman Rizal Ramli pun menyoroti persoalan tersebut.

Ia langsung memerintahan Menteri Perdagangan Thomas Lembong untuk mengumpulkan semua pemain-pemain besar dalam sistem distribusi nasional.

"Agar mereka bisa memanfaatkan kapal reguler ini. (Kapal) Pulangnya kosong," ujar Rizal usai rapat koordinasi terkait progres tol laut, Jakarta, Senin (30/5/2016).

Menteri Thomas Lembong mengakui pasokan barang dari Indonesia timur masih minim untuk diangkut kapal-kapal tol laut.

Alhasil, kapal-kapal tersebut kerap pulang tanpa muatan.

Terkait permintaan Rizal, Thomas Lembong akan segara menindaklanjutinya dalam waktu dekat.

Selain akan merangkul para pengusaha di sektor logistik, Kementerian Perdagangan juga akan menggandeng Kementerian Perindustrian, Kementerian UKM, dan Kementerian Pertanian untuk menyuplai barang-barang dari Indonesia timur kepada kapal tol laut.

"Kami sudah mulai petakan kira-kira apa hasil pertanian, hasil laut, kerajinan yang mungkin bisa dimuat balik dari timur kembali ke Jawa. Jadi tentu bisa memangkas ongkos kalau perjalanan itu terisi bolak-balik bukan hanya satu arah kemudian arah baliknya kosong," kata Mendag.

Pemerintah mengklaim progres tol laut cukup ampuh menurunkan harga beberapa barang kebutuhan masyarakat di beberapa daerah.

Berdasarkan data pemerintah, beras di Indonesia Timur harganya turun 22 persen dibanding sebelum ada tol laut.

Selain itu, harga gula pasir turun 28 persen, harga minyak goreng curah turun 15 persen.

Ada lagi, harga tepung terigu turun 29 persen, harga daging ayam ras turun 28 persen, harga telur ayam turun 49 persen, harga triplek turun 17 persen, dan harga semen turun 22 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com