Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Tukar Uang Lusuh di Perbatasan RI-Malaysia

Kompas.com - 10/06/2016, 13:44 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat melakukan penukaran uang yang sudah tidak layak dan dalam kondisi rusak di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

“Uang-uang yang tidak layak itu kita tukar, kemudian akan kami musnahkan dan diganti dengan yang baru,” ujar Dwi Suslamanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Kamis (9/6/2016).

Program tersebut dilaksanakan di sejumlah kecamatan yang ada di sepanjang wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, mulai dari Kabupaten Sambas hingga Kabupaten Sintang.

Wilayah yang akan dijangkau tersebut, merupakan wilayah yang aksesnya sulit ditempuh dan minim infrastruktur.

Metode yang digunakan BI di antaranya metode pasif yaitu masyarakat datang langsung untuk menukarkan uang nya. Metode kedua melalui kas keliling di tempat-tempat masyarakat melakukan transaksi tunai.

“Selama bulan ramadhan ini kita baru menjalankan yang di Kabupaten Sambas, nanti akan kita lanjutkan ke wilayah lainnya yang berbatasan langsung dengan Malaysia,” ungkap Dwi.

Dalam kegiatan penukaran di Kabupaten Sambas, BI telah menukar uang tunai dari masyarakat sebesar Rp 3,5 miliar. Uang tersebut didominasi oleh pecahan uang kecil di bawah Rp 20.000.

BI juga menggandeng Bank Kalbar dan BRI serta sejumlah bank lainnya untuk menukarkan uang dari masyarakat melalui masing-masing kantor perwakilan yang ada di daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com