Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kembali Usul Potong Dana Anggaran Rp 70 Triliun

Kompas.com - 14/06/2016, 12:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengakui adanya usulan pemerintah mengenai tambahan potongan anggaran Kementerian atau Lembaga (K/L) sebesar Rp 70 triliun. Padahal sebelumnya pemerintah telah mengajukan pemotongan anggaran Rp 50 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016.

"Ini kan secara udah disampaikan (potongan anggaran) tapi ya belum, prakteknya kalau ditunggu dari Kementerian-kementerian susah juga itu, biasanya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan coba menghitung aja," kata Darmin Nasution, di Jakarta, Senin (13/6/2016).

Menko Darmin menjelaskan usulan pemotongan anggaran tersebut dikarenakan penerimaan negara sampai akhir tahun 2016 diperkirakan belum sesuai yang diharapkan.

Hingga akhir Mei penerimaan pajak baru mencapai Rp 364,1 triliun atau 26,8 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 Rp 1.360,1 triliun.

Usulan itu juga untuk menjaga defisit anggaran supaya tidak melebar sampai 3 persen. Dengan skenario pemotongan anggaran Rp 50 triliun defisit anggaran diperkirakan mencapai 2,48 persen.

Namun, Darmin menuturkan usulan pemotongan anggaran Rp 70 triliun belum disampaikan secara resmi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Kalau usulan itu rasanya belum (disampaikan ke DPR), baru di dalam pemerintahan," jelas Darmin.

Darmin juga mengatakan pemotongan anggaran Rp 70 triliun baru hanya usulan, sehingga belum ada anggaran-anggaran K/L apa saja yang nantinya akan dipotong.

Menko Darmin tidak mempermasalahkan ada K/L yang tidak setuju dengan pemotongan anggaran belanja. Menurut dia, itu merupakan hak K/L untuk mengajukan keberatan karena anggarannya dipotong.

"Tidak apa-apa (K/L tidak setuju). Tapi kan dananya nggak ada," pungkas Menko Darmin.

Kompas TV Sinergi Perencanaan & Penerapan Anggaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com