Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Inco Harper
Dosen Universitas Multimedia Nusantara

Dosen & Koordinator Konsentrasi Public Relations Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Pernah menjadi praktisi periklanan. Pencinta audiophile dan film-film hi-definition.

Membujuk Konsumen Dalam Serunya Gim Pokemon Go

Kompas.com - 18/07/2016, 17:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Satu minggu belakangan ini, linimasa media sosial saya dipenuhi dengan posting-an tentang Pokemon Go. Sebuah aplikasi gim (game) atau permainan yang  dikembangkan oleh Niantic yang secara resmi baru dirilis di tiga negara: Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru.

Namun di luar negara tersebut, termasuk Indonesia, Pokemon Go telah diunduh melalui situs-situ tidak resmi.

Selasa (12/7/2016) akun Twitter Museum Nasional Indonesia mengajak para gamer Pokemon Go untuk datang dan berburu Pokemon. Ajakan tersebut disertai screenshot yang menunjukkan banyak Pokestop, tempat menangkap Pokemon, yang ada di berbagai pelosok museum tersebut.

Kamis (14/7/2016) situs resmi Ace Hardware Indonesia juga mengajak para gamer untuk menangkap Pokemon di toko mereka, mem-posting di media sosial dengan tagar tertentu dan mendapat reward voucher belanja.

Dalam dunia promosi, sebenarnya memanfaatkan gim sebagai media promosi bukanlah hal yang baru. Walaupun secara jumlah angkanya kalah dari media konvensional, namun angka ini naik dari tahun ke tahun.

Gim mempunyai pasar yang loyal dengan segmentasi yang sangat jelas. Hal itulah yang dimanfaatkan oleh para pemilik merek dan menjadikan gim sebagai salah satu dari media promosi.

Bahagiakan konsumen dulu, menjual kemudian

Semakin hari, penggunaan media konvensional sebagai media promosi sebuah merek semakin menurun. Terjadi resistensi dari khalayak, sehingga iklan selalu dihindari.

Mereka beranggapan bahwa iklan mengganggu aktivitas mereka dan membuat waktu mereka terbuang percuma. Belum lagi jika bentuk komunikasinya hard-sell dan membosankan.

Menurut Shimp (2014:458) sebuah gim rata-rata dimainkan selama 40 jam sebelum orang akhirnya bosan. Beda dengan film, orang dapat memainkan sebuah gim lebih dari satu kali tanpa harus merasa bosan. Film secara rata-rata hanya ditonton maksimal tiga kali sebelum akhirnya seseorang bosan.

Karakteristik dari media gim adalah interaktivitasnya. Pemainlah yang mengendalikan jalannya permainan, membuat pemain menjadi penasaran. Pemain yang penasaran akan terus bermain dan bermain. Nah di situlah kemudian merek masuk tanpa harus dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu permainan tersebut.

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Ratusan pemain Pokemon Go memenuhi Pintu II Gelora Bung Karno, Minggu (17/7/2016). Permainan Pokemon Go yang mulai tenar mempertemukan orang-orang hingga membentuk komunitas dan jadi ajang usaha souvenir.
Komunikasi persuasif melalui media gim dianggap efektif karena kondisi khalayak sedang dalam mood senang dan saat itulah resistensi tidak ada.

Bentuk promosi melalui media gim, walaupun muncul dengan banyak logo yang tampil, tidak dianggap sebagai teknik hard-sell karena tidak ‘memaksa’ khalayak untuk paham. Justru hal tersebutlah yang lebih diingat oleh khalayak.

Dapat dikatakan bahwa melalui gim, merek berkomunikasi bukan untuk menjual produknya namun untuk membahagiakan konsumennya.

Banyak cara menuju konsumen

Saya pertama kali menyadari tentang penggunaan gim sebagai media promosi lewat sebuah game Playstation yang berjudul Pepsi Man di akhir tahun 90-an. Menyusul kemudian King Games, sebuah gim yang dikeluarkan oleh Burger King bekerja sama dengan Xbox.

Selain itu, masih banyak lagi merek-merek yang menggunakan gim sebagai media promosi mereka. Secara umum, ada tiga model penggunaan gim sebagai media promosi. Model tersebut adalah:

 1.       In-game advertisement

Dalam model ini, biasanya sebuah merek akan menempatkan logonya pada saat-saat tertentu dalam sebuah gim. Model ini dibuat ‘natural’ seperti dalam kehidupan nyata dan beberapa merek dapat ditampilkan bersamaan dalam sebuah gim (tidak eksklusif).

Model ini dapat ditemukan pada game olahraga seperti FIFA, Winning Eleven ataupun Pro Evolution Soccer (PES). Mirip dengan kehidupan nyata, penempatan logo-logo merek pada model ini tidak mencolok dan berlangsung sesuai jalannya permainan.

 2.       Product placement

Model ini memungkinkan sebuah merek memunculkan produk secara utuh dalam sebuah gim dan sangat mungkin menjadi karakter utama dalam gim tersebut. Dalam model ini didapatkan visual produk yang sama persis dengan kehidupan nyata.

Model ini dapat ditemukan pada game seperti Grand Turismo dan Need for Speed. Mobil-mobil yang digunakan dalam gim tersebut secara utuh sama persis dengan mobil sesungguhnya.

 3.       Advergame

Merupakan sebuah gim yang khusus dibuat guna memasarkan atau memberikan informasi tentang sebuah produk. Merek dalam gim ini eksklusif dan pemain akan sering melihat logo merek sepanjang permainan.

Mekanisme permainan banyak menjelaskan tentang produk dan membuat pemain menjadi selalu ingat akan merek yang bersangkutan. Pepsi Man, King Games, dan juga Lego The Game masuk dalam model ini.

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa banyak cara membujuk konsumen melalui media gim. Saya tak bermaksud menggantikan media konvensional dengan media gim, namun untuk melengkapinya. Justru hal ini menjadi peluang karena media gim belum banyak dieksplorasi oleh merek-merek yang ada di Indonesia.

Yang perlu diperhatikan bahwa media gim tidak seperti media konvensional. Media ini tidak hanya milik orang-orang komunikasi melainkan menjadi lintas disiplin ilmu dengan orang-orang dari ICT dan Interactive Design.

Jadi sudah selayaknya tiga bidang ini duduk dan bekerja sama untuk keperluan sebuah merek. Karena kolaborasi justru akan menjadi peluang yang sangat menjanjikan dalam dunia promosi dan komunikasi pemasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com