Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Rini Harapkan Pengguna "Tax Amnesty" Investasi di Sektor Holtikultura

Kompas.com - 21/07/2016, 06:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan serap dana dari kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty sekitar Rp 200-300 triliun.

Rini mengatakan untuk menyerap dana dari kebijakan pengampunan pajak ini, Kementerian BUMN telah menyiapkan instrumen-instrumen yang bisa menampung dana repatriasi.

Salah satunya, dia berharap para Wajib Pajak (WP) juga bisa menginvestasikan dana repatriasinya di sektor hortikultura.

"Jadi kami menawarkan untuk investasi di hortikultura dengan lahan 100 hektare, 500 hektare, 1.000 hektare," kata dia di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Menurut Rini, beberapa BUMN telah mengajak para Wajib Pajak menginvestasikan dana repatriasinya untuk proyek yang sudah berjalan, atau groundfield project. Misal, di proyek jalan tol Malang-Pandaan.

"Kami juga ada seperti sekuritisasi untuk pembangunan perumahan rakyat. Kami juga menawarkan obligasi dalam rupiah atau dalam dolar AS," ucapnya.

Dia menambahkan, pemerintah telah menunjuk empat Bank BUMN untuk jadi bank persepsi, yakni Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia.

"Terus terang empat bank pemerintah kan ikut dalam bank persepsi. Kemudian kami sambungkan juga bahwasanya kami juga ada manajer investasi, yaitu Bahana, Dhanareksa, Mandiri Sekuritas, sama Bank Negara Indonesia (BNI)," ujar Rini.

Rini mengestimasi Wajib Pajak akan tertarik pada instrumen investasi yang ditawarkan BUMN.

"Di pull of fund yang dikelola oleh manajer investasi kami, yang mereka kemudian dalam waktu sekarang ini bisa ditaruh dulu di deposito, di tabungan, dan kami memberikan pilihan investasi yang ada di BUMN," jelasnya.

Kompas TV Pemerintah Siapkan Penampung Dana Mudik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com