Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Ini Cara Pelaporan Reksa Dana dalam SPT dan Deklarasi Pajak

Kompas.com - 26/07/2016, 10:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Meski bukan merupakan objek pajak, reksa dana merupakan harta dan untuk itu perlu dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).

Untuk yang belum sempat, momentum amnesti pajak pada tahun 2016 ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mendeklarasikannya.

Bagaimana cara pelaporan reksa dana yang benar?

Struktur dari SPT perorangan pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu penghasilan, harta dan utang. Penambahan harta yang wajar adalah yang bisa dijelaskan dari besarnya penghasilan dan tambahan hutang.

Untuk penghasilan sendiri, selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu penghasilan yang terkena pajak penghasilan progresif seperti gaji, komisi, dan bonus; penghasilan yang terkena pajak final seperti dividen saham dan kupon obligasi; dan penghasilan yang bukan objek pajak seperti uang pertanggungan asuransi dan keuntungan reksa dana.

Penjelasan mengenai jenis-jenis penghasilan yang lebih lengkap bisa dilihat di UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Dalam konteks pelaporan dalam SPT, reksa dana bisa dilaporkan dalam 2 segmen yaitu sebagai harta dan sebagai penghasilan bukan objek pajak.

Sebagai ilustrasi seorang investor berinvestasi pada reksa dana senilai Rp 100 juta pada tanggal 5 Januari 2015. Pada 31 Desember 2015, nilai reksa dana telah mencapai Rp 110 juta karena kenaikan harga.

Dengan menggunakan ilustrasi di atas, maka dalam SPT 2015 wajib pajak akan melaporkan

reksa dana pada bagian kolom harta sebesar Rp 100 juta dengan kode 036. Pelaporan reksa dana dalam bagian harta menggunakan harga perolehan, bukan harga pasar.

Angka 036 merupakan sistem kode perpajakan untuk harta dalam bentuk reksa dana.

Apabila investor menjualnya pada akhir tahun dan mengantongi keuntungan, maka pelaporan reksa dana dalam SPT adalah sebesar Rp 10 juta pada pendapatan bukan objek pajak.

Nilai Rp 10 juta diperoleh dari nilai pasar Rp 110 juta dikurangi Rp 100 juta nilai perolehan.

Atas keuntungan tersebut bukan merupakan objek pajak sehingga tidak ada kewajiban pajak yang harus dibayarkan.

Untuk reksa dana yang telah dijual, wajib pajak juga tidak perlu melaporkannya lagi dalam bagian kolom harta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com