Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

"Tax Amnesty" dan Singapura yang Kelimpungan

Kompas.com - 27/07/2016, 15:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Bayangkan, dengan PDB yang sebesar Rp 11.650 triliun, simpanan di industri perbankan nasional hanya Rp 4.500 triliun atau sekitar 39 persen.

Dampaknya, jumlah uang yang beredar (broad money) di Indonesia hanya Rp 4.610 triliun atau 40 persen PDB.

Bandingkan dengan Singapura. Meskipun PDB-nya hanya Rp 3.950 triliun, namun simpanan di perbankannya mencapai Rp 5.310 triliun atau 134 persen dari PDB.

Begitu pula dengan uang beredarnya yang mencapai 130 persen dari PDB.

Jadi, Indonesia bisa diibaratkan sebagai orang yang bertubuh besar namun lesu dan tidak bergairah karena aliran darahnya kurang lancar.

Likuiditas atau uang beredar di Indonesia amat tipis sehingga transaksi, perdagangan, dan investasi tidak bisa berjalan optimal.

Sementara Singapura, likuiditasnya berlimpah sehingga potensi-potensi ekonominya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Jadi, perekonomian Singapura bisa bergerak lincah dan efisien berkat dana-dana WNI yang ditaruh di sana.

Sementara, Indonesia, sebagai asal uang-uang itu justru terpuruk dan miskin.

Kenyamanan

Maka dari itu, memang sudah sepantasnya dana-dana WNI yang ada di Singapura kembali ke Indonesia, dan dipakai untuk menyejahterakan saudara kita sendiri.

Namun, patut diingat, uang tidak peduli dengan nasionalisme.

Bagi para WNI super kaya, kenyamanan dan keamanan adalah segalanya.

Mereka juga tidak terlampau mengejar imbal hasil atau tarif pajak rendah.

Mengapa WNI super kaya lebih senang menempatkan dananya di Singapura, padahal imbal hasil yang ditawarkan industri keuangan Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia?

Ya, itulah tugas pemerintah, untuk memastikan stabilitas ekonomi dan politik terus terjaga sehingga para WNI super kaya tidak dihantui berbagai krisis yang berpotensi melenyapkan kekayaan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com