Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Pasar Saham Sedang Naik, Apakah Tepat Memulai Investasi Reksa Dana?

Kompas.com - 02/08/2016, 12:57 WIB
Kompas TV Kapan Waktu Yang Tepat Berinvestasi Reksa Dana?
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Jadi ketika memulai investasi, pertanyaannya bukanlah apakah sekarang waktu yang tepat untuk masuk atau tidak, tetapi berapa lama rencana investasi reksa dana saham tersebut dilakukan.

Jika memang minimal lima tahun, maka mau kondisi pasar sedang naik atau pasar sedang turun tidak terlalu menjadi persoalan.

Memang benar, pengalaman berinvestasi reksa dana ketika harganya mencapai titik tertinggi dan kemudian jatuh dan rugi selama bertahun-tahun tidak mengenakkan.

Namun risiko tersebut bisa dimitigasi apabila investor memiliki tujuan investasi jangka panjang.

Sebagai contoh, pada 2008 merupakan periode penurunan saham terbesar dalam 15 tahun terakhir di sejarah pasar saham Indonesia.

Harga saham mengalami penurunan hingga 50,64 persen dalam 1 tahun. Pada titik tertingginya di 2008, IHSG sempat berada di level 2.800-an dan pada harga terendah sempat jatuh ke level 1.200-an.

Investor yang membeli pada titik tertinggi bahkan bisa mengalami kerugian hingga 60 persen – 70 persen.

Namun perlu dicatat bahwa kerugian tersebut merupakan kerugian yang belum direalisasikan karena selama belum dijual, ketika harga saham naik, nilai investasi bisa meningkat kembali.

Nah, lima tahun setelahnya, atau pada awal 2013, IHSG telah mencapai level 4.400-an atau naik hampir 57 persen dari titik tertinggi di 2008.

Jadi meski tidak menghindarkan investor dari kerugian, investasi jangka panjang terbukti membuat investor kembali mengalami keuntungan dalam jangka panjang.

Meski sejarah tidak selalu berulang, sebetulnya pengalaman ini juga mirip dengan investor yang memulai investasi reksa dana pada 2015 dan masuk ketika IHSG di level 5.500-an.

Setelah itu, IHSG mengalami penurunan dalam hingga ke 4.200-an atau turun 23 persen. Belum sampai lima tahun, kini pada Agustus 2015, IHSG sudah naik kembali ke 5.300-an.

Memang tidak ada jaminan bahwa IHSG akan kembali menguat, namun kemungkinan IHSG untuk melampaui titik tertinggi di 2015 sangat besar.

Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa untuk berinvestasi reksa dana, pertanyaan yang paling penting adalah bukan “kapan” waktu memulainya, tapi “berapa lama” anda akan berinvestasi.

Jika anda berencana untuk berinvestasi reksa dana saham untuk lima tahun ke depan, “kapanpun” merupakan waktu yang tepat untuk memulai.

Demikian semoga artikel ini bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com