Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Semen Indonesia, Amnesti Pajak adalah Berkah

Kompas.com - 08/08/2016, 14:30 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Terobosan pemerintah dalam menggulirkan program pengampunan pajak atau tax amnesty, dianggap para produsen semen di Indonesia sebagai berkah tersendiri. Hal yang juga diakui oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Tax amnesty yang akan menghasilkan dana repatriasi dari para pemilik modal, dipercaya bakal meningkatkan likuiditas perbankan dan melonggarkan suku bunga kredit.

Muaranya, akan kembali mengairahkan dan meningkatkan penjualan semen untuk keperluan pembangunan properti.

“Kami optimistis, tax amnesty itu akan cukup berpengaruh kepada kegairahan dunia industri di Indonesia. Termasuk, industri semen di Indonesia,” ujar Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra, disela acara tasyakuran ulang tahun perusahaan ke-59 di Wisma A. Yani Gresik, Senin (8/8/2016).

Menurut Rizkan, dengan rendahnya suku bunga kredit, akan menarik masyarakat untuk kembali berinvestasi di sektor properti. Itu artinya, pembanguan properti yang menggunakan bahan baku semen pun juga akan mengalami peningkatan.

“Dengan begitu kami optimistis, kinerja penjualan Semen Indonesia akan bisa lebih baik di semester II 2016 mendatang. Meski dalam semester I 2016, penjualan kami juga tak jelek-jelek amat dengan kondisi ekonomi yang tengah drop,” jelasnya.

“Selain itu, aturan pemerintah untuk push anggaran pemerintah daerah dalam pembangunan, juga akan berdampak pada kinerja penjualan semen. Karena selain penjualan domestik, kita kan juga ada regional dari hulu sampai hilir,” sambungnya.

Pada semester I 2016, penjualan Semen Indonesia tercatat 12.184 juta ton atau meningkat dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yang hanya sebesar 11.989 juta ton.

Sementara untuk penjualan produk ke luar negeri sepanjang semester I 2016, Semen Indonesia telah mengekspor sebanyak 189 ribu ton.

“Untuk pertumbuhan total, kita target 5 persen. Dan sampai saat ini, masih tercapai 3 persen. Namun kita yakin angka tersebut akan tercapai, melihat prediksi semester II 2016 yang akan membaik,” pungkasnya.

Menghadapi persaingan industri semen yang diprediksi semakin ketat ke depan, Semen Indonesia saat ini berkonsentrasi untuk menyelesaikan dua pabrik barunya, dengan kapasitas masing-masing tiga juta ton per tahun. Yakni, pabrik di Rembang, Jawa Tengah, serta Indarung VI di Padang, Sumatera Barat.

Kompas TV Warga dan Pabrik hanya Berjarak 4 Km
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com