Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Salah Kaprah: Belilah Properti Tempat Tinggal Sesuai "Budget"

Kompas.com - 19/08/2016, 09:30 WIB
Ryan Filbert

Penulis

Maksudnya begini, sebuah keluarga yang sudah memiliki 1 orang anak akan memiliki kebutuhan dasar untuk memiliki properti dengan minimal 2 kamar tidur. Namun pada kenyataannya, kemampuan ekonominya hanya mampu memiliki tempat tinggal yang hanya memiliki 1 kamar tidur saja, ataupun tidak mampu memiliki tempat tinggal dengan spesifikasi apapun.

Hal inilah yang dianggap sebagai jurang pemisah antara kebutuhan dan kemampuan dalam properti tempat tinggal. Hal ini juga diakibatkan karena faktor harga yang mengalami kenaikan secara liar.

Sama dengan merencanakan masa depan. Memiliki properti yang sesuai harapan juga memerlukan sebuah perencanaan dan bisa dengan bantuan instrument investasi seperti properti itu sendiri, ataupun dengan bantuan instrument investasi lainnya yang mampu mengimbangi percepatan kenaikan properti.

Salah satu strateginya adalah dengan ‘batu lompatan’. Bila Anda mampu memiliki properti yang tidak sesuai dengan kebutuhan Anda hari ini, jangan Anda paksakan untuk Anda tinggali properti tersebut. Biarlah Anda tetap menjadi ‘kontraktor’ sementara, dan pastikan properti yang kini Anda miliki bekerja mencari uang untuk Anda.

Salah satunya adalah, disewakan. Dengan tetap Anda membangun kekuatan finansial untuk bisa meraih spesifikasi properti yang Anda butuhkan, salah satu properti yang kini menjadi aset Anda, kini turut bekerja dan berpotensi mengalami kenaikan ledakan harga properti.

Masih cukup banyak strategi yang ada untuk bisa mematahkan masalah properti sesuai budget ini. Namun saya kira pada artikel ini, saya ingin mengetuk sedikit kesadaran kita, untuk tidak membeli properti dan memakainya sama seperti membeli baju yang kebesaran dan kekecilan untuk badan kita.

Saya tidak bermaksud mempromosikan buku saya yang berjudul "Membangun Kekayaan Investasi Properti". Namun karena keterbatasan kolom artikel ini, untuk saya bisa membahas strategi lainnya, Anda bisa membaca konsep dan strategi lainnya melalui buku tersebut.

Salam investasi untuk Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com