Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan dan Mendag Optimistis Bisa Potong "Mata Rantai" Pertanian

Kompas.com - 23/08/2016, 09:10 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (mentan) Amran Sulaiman bersama Menteri Perdagangan (mendag) Enggartiasto Lukita optimistis bisa memutus mata rantai dari petani ke konsumen.

"Untuk bawang di tingkat petani Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per kg. Sampai di sini (Pasar Tanah Tinggi) Rp 25.000 per kg. Sama halnya di Pasar Kramat Jati Rp 24.000 per kg," kata Amran saat mengunjungi pasar Tanah Tinggi, Tangerang, Senin (22/8/2016).

Mentan melanjutkan, stabilnya harga tersebut dikarenakan adanya kerjasama dengan Menteri Perdagangan yang tegas untuk memotong mata rantai pertanian yang merugikan para petani.

"Ini akan menjadi pola yang benar dan tidak merugikan para petani," tutur Amran.

Upaya memotong mata rantai, lanjut Amran, dia mencontohkan pertanian jagung. Dalam peraturan presiden (perpres) mengenai jagung, saat ini tercatat impor jagung turun hingga 60 persen. Efeknya saat ini produksi meningkat dan petani untung.

"Itu perintah dari Presiden Joko Widodo dalam perpres yang mengatakan harga jagung kering Rp 3.150 per kg," katanya.

Hal sama disampaikan oleh Menteri Perdangangan, Enggartiasto Lukita. Ia mengatakan untuk memotong mata rantai yang merugikan itu pihaknya bekerjasama dengan Pasar Komoditi Nasional (paskomnas). Wadah ini akan memberikan akses bagi para petani untuk bisa menjual hasil pertanian secara langsung ke pasar.

"Mentan menjamin soal produksi, kami (mendag) akan menjamin hasil produksinya di pasar. Ini merupakan sinergi yang bagus," tutur Enggartiasto.

Terkait Paskomnas, Hartono selaku pimpinan Paskomnas menjelaskan, program akses pasar akan memotong mata rantai yang biasanya dari petani sampai ke pasar itu harus melalui delapan tahap menjadi 3 tahap saja.

"Dengan adanya wadah ini akan membantu akses langsung hasil pertanian untuk dijual ke pasar," ujar Hartono.

Ia melanjutkan, nantinya para kelompok petani akan diberi lapak di pasar, seperti di Pasar Tanah Tinggi, Tangerang. Namun, Paskomnas hanya menerima tani berkelompok saja, supaya hasil pangan yang dijual beragam.

Adanya program akses pasar itu disambut baik oleh kelompok tani Cianjur. Rio Erlangga selaku anggota mengatakan selama ini para petani mempunyai mindset bahwa mereka tidak bisa berjualan langsung ke pasar dan harus melalui pengepul. Namun, dengan adanya program akses pasar ini tidak ada lagi petani ditekan untuk menjual hasil tani dengan murah.

"Tentu dengan adanya program ini profit para petani akan meningkat. Nantinya tidak ada lagi petani yang merugi dan produksi akan semakin meningkat tentunya," ujar Rio.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com