Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum Menhub Budi Karya Setelah 20 Menit Jelajahi Sudut "New Priok"

Kompas.com - 29/08/2016, 06:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

KALIBARU, KOMPAS.com - Berkemeja putih dengan setelan celana hitam, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi duduk di bangku paling depan bus yang sudah terparkir di halaman kantor PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Coorporation (IPC), Sabtu (27/8/2016).

"Ayo, ayo, masih ada bangku di sini," kata Menhub Budi sembari mengulurkan tangan kepada Kompas.com.

Sesaat setelah semua penumpang duduk, rombongan dan bus melaju meninggalkan kantor Pelindo II menuju dermaga Tanjung Priok.

Ya, kali ini rombongan memang akan meninjau khusus pelabuhan Kalibiru, pelabuhan baru sebagai 'adik' pelabuhan Tanjung Priok, bersama Menhub Budi Karya.

Di perjalanan, Budi yang duduk bersebelahan dengan wartawati sebuah media nasional tak henti-hentinya menceritakan apa-apa yang ada di pelabuhan baru Kalibaru, yang dikenal dengan nama New Priok tersebut.

Di belakang kursi pengemudi, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya juga banyak menceritakan soal pelabuhan Kalibiru kepada Kompas.com.

Mantan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan itu juga bercerita mengenai pengalamannya mengelola Pelindo II. Dia mengaku, ada kemiripan antara mengelola pelabuhan dengan BPJS, sama-sama soal pelayanan. Maklum, sebelum masuk Pelindo II, Elvyn adalah bos di BPJS Ketenagakerjaan.

Di luar sana, matahari yang mulai meninggi menyinari setiap sudut pelabuhan Tanjung Priok lama. Alat-alat pengangkat berat menarik perhatian rombongan, sebab banyak kontainer yang antri di bawahnya.

"Kami juga sedang melakukan modernisasi, banyak alat baru yang kami pasang di Terminal Peti Kemas 1 Pelabuhan Kalibaru, atau NPCT1 (New Priok Container Terminal 1)," lanjut Elvyn.

Lebih kurang 10 menit kemudian, bus sudah sampai di dermaga lama Pelabuhan Tanjung Priok. Rombongan kemudian berganti moda dengan kapal menuju pelabuhan baru Kalibaru atau New Priok.

Perjalanan menuju Terminal Peti Kemas 1 Kalibaru ditempuh selama lebih kurang 15 menit. Rombongan Menhub Budi, Elvyn dan sejumlah pejabat menyusuri Tanjung Priok dengan kapal yang berbeda dari rombongan pewarta.

Begitu mendarat, rombongan sudah disiapkan mobil dan bus untuk mengelilingi Kalibaru. Sekadar informasi, Terminal Peti Kemas 1 Pelabuhan Kalibaru terdiri dari tiga terminal peti kemas dan satu terminal produk. 

Pantauan Kompas.com, terminal peti kemas masih relatif bersih dari kontainer. Hanya ada beberapa saja yang terparkir. Maklum, terminal perti kemas ini hanya akan beroperasi setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Menhub Budi, pihaknya berencana menyampaikan permohonan kesediaan Presiden untuk meresmikan Terminal Peti Kemas 1 Kalibaru dalam rapat kabinet terbatas pekan depan.

Sementara sang Dirut, Elvyn, berharap peresmian Terminal Peti Kemas 1 Pelabuhan Kalibaru bisa dilakukan awal pekan September 2016.

Di areal terminal peti kemas, hanya terlihat sedikit aktivitas. Beberapa Rubber Tyred Gantry crane, crane, dan forklift, mayoritas masing menganggur. Namun di terminal produk, sudah nampak berpuluh-puluh mobil baru sebagai alat operasional pendukung terminal. 

Rombongan menjelajahi sudut Kalibaru selama lebih kurang 20 menit, hingga pukul 12.30 WIB. Setelah melihat-lihat semua yang ada di Terminal Peti Kemas 1 Pelabuhan Kalibaru, rombongan kembali menuju kantor Pelindo II via perjalanan darat.

Elvyn saat berbincang dengan wartawan mengatakan, dalam peninjauannya tadi, Menhub Budi nampaknya sudah cukup puas. Tidak ada evaluasi berarti soal terminal. Maklum, pembangunan pelabuhan baru ini sempat molor dan melewati masa konstruksi selama tiga tahun. Kini, New Priok ini akhirnya rampung.

Ceritanya, operasional New Priok tersebut terus mundur sebab penyelesaian pengintegrasian dengan kepababeanan, karantina, dan terminal juga molor. New Priok ini sudah melakukan uji coba operasi sejak akhir Mei 2016.

"Dalam konteks terminalnya, tidak ada evaluasi. Karena tadi kita lihat, terminal itu dibuat dengan standar internasional, peralatan modern, steril," ucap Elvyn.

Menhub Budi berpesan kepada Pelindo II untuk terus meningkatkan volume perdagangan. Budi juga berpesan, dengan volume yang terus meningkat, maka kapal-kapal dari negara Eropa dan negara besar lain bisa langsung singgah ke Priok.

"Tidak perlu singgah di pelabuhan Singapura, Port of Singapore, atau ke Malaysia," tegas Elvyn. Banyak pihak menilai, besarnya New Priok ini setara dengan Port of Singapore di Singapura.

Nah, Terminal Peti Kemas 1 Pelabuhan Kalibaru yang ditinjau Menhub Budi dan rombongan pewarta ini merupakan fase pertama dari tiga tahapan proyek pembangunan pelabuhan Kalibaru tersebut. Pembangunan Terminal I ini menelan dana pembangunan hingga Rp 11 triliun dengan luas area 212 hektare. 

Kapasitas Terminal Peti Kemas 1 Pelabuhan Kalibaru ini sebesar 1,5 juta TEUs (peti kemas 20 kaki) per tahun. Begitu juga dengan dua terminal yang akan dibangun belakangan, sehingga totalnya akan mencapai 4,5 juta TEUs. 

Elvyn menuturkan, jika ditambah dengan pelabuhan lama Tanjung Priok yang memiliki kapasitas 6 juta peti kemas 20 kaki, artinya keseluruhan pelabuhan Priok ini nantinya akan memiliki kapasitas hingga 10,5 juta peti kemas 20 kaki per tahun.

Pemerintah berharap New Priok bisa menjadi pelabuhan internasional yang diperhitungkan di mata dunia, dan mampu bersaing dengan hub-hub di kawasan. Pelabuhan Kalibaru ini diproyeksi akan menjadi bandar laut terbesar di Asia Tenggara. Atau jauh lebih besar ketimbang sang kakak, Tanjung Priok. 

Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga mengebut pembangunan Tol Akses Tanjung Priok, sebagai sarana pelengkap akses ke Pelabuhan Kalibaru ini. Tol ini akan menghubungkan New Priok dan Cikampek. Sayangnya, target penyelesaian tol ini baru akhir 2016.

Kompas TV Mau ke Sumatera? Lewat Pelabuhan Priok Aja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com