Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Berharap Amnesti Pajak Dorong Pendalaman Pasar Modal dan Keuangan

Kompas.com - 06/09/2016, 13:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty tidak hanya berperan dalam aspek fiskal. Namun, amnesti pajak juga diharapkan dapat berperan dalam pendalaman pasar modal maupun pasar keuangan.

Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, pemberlakuan pengampunan pajak memang memiliki tujuan jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Dari sisi fiskal, ada target yang harus dipenuhi dalam jangka pendek.

"Bagi pegiat pasar modal, tax amnesty menjadi sesuatu yang sangat positif terutama ketika ingin membangun kedalaman pasar modal jangka menengah dan panjang," ujar Muliaman dalam sambutannya pada seminar "Tax Amnesty" di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/9/2016).

Muliaman menyebut, meski ada deklarasi dana amnesti pajak, namun kalangan pelaku pasar modal juga tertarik mengenai bagaimana repatriasi dana lebih banyak dilakukan. Hal ini bertujuan agar dampaknya ke pasar modal Indonesia dapat lebih nyata.

Menurut Muliaman, dengan banyaknya dana repatriasi yang masuk dan diinvestasikan dalam instrumen investasi akan membuat permintaan untuk instrumen investasi meningkat. Selain itu, produk investasi yang selama ini jarang terdengar pun mulai dilirik.

"Produk-produk yang selama ini jarang didengar banyak ditawarkan. Tidak hanya obligasi, sukuk, atau saham, tapi juga reksa dana, RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas), sekuritisasi bisa jadi opsi yang dipertimbangkan," jelas Muliaman.

Bila semua itu terjadi, imbuh dia, maka pengampunan pajak bisa membawa berkah yang besar bagi pasar modal apabila efektif dilakukan. Pasar modal Indonesia dapat lebih likuid dan pembangunan basis investor lokal bisa lebih kondusif.

"Bagi pasar modal dan OJK, tax amnesty dilakukan dengan serius karena berdampak langsung pada tumbuh kembang industri keuangan. Kami mendukung bagaimana tax amnesty dilakukan dengan efektif," tutur Muliaman.

Kompas TV Jokowi Turun Langsung Sosialisasikan "Tax Amnesty"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com