Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Mulai, Strategi "Serangan Balik" Hadapi Beras Ilegal di Kepulauan Riau

Kompas.com - 08/09/2016, 14:11 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


LINGGA, KOMPAS.com
—Barang ilegal rawan masuk ke Provinsi Kepulauan Riau, sebagai salah satu daerah perbatasan Indonesia dengan negara lain. Di antara barang ilegal itu adalah beras. Apa strategi Kementerian Pertanian untuk mengatasinya?

“Mimpinya Kepulauan Riau jadi lumbung pangan padi organik," ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Rabu (6/9/2016).

Amran mengatakan, setelah kebutuhan beras di provinsi ini terpenuhi, terwujudnya lumbung pangan ini akan sekaligus menjadi strategi menghadapi komoditas ilegal dari negara tetangga.

"Baru kita mulai 'serangan balik' ke Singapura dan Malaysia," tegas Amran.

Merujuk artikel Kompas.com pada Sabtu (25/6/2016), Dinas Perdaganan Batam pernah menyebut 90 persen bahan pangan untuk daerah itu dipasok secara Ilegal. Diperkirakan, nilai barang-barang ilegal tersebut mencapai Rp 1,1 triliun per tahun.

Sudah begitu, merujuk artikel yang sama, barang-barang ilegal tetap saja dijual mahal ke masyarakat. Diduga, para pemasok barang ilegal itu juga menyuap berbagai pihak agar praktik perdagangan gelap mereka tak terganggu, yang imbasnya ke harga.

Lebih lanjut Amran berpendapat, jalur penyelundupan di Kepulauan Riau tak usah ditutup. Ia yakin, begitu produksi beras organik di Kepulauan Riau meningkat dan sudah diekspor ke Singapura dan Malaysia maka dengan sendirinya masalah penyelundupan komoditas akan selesai.

“Kita lihat pertarungan ke depan 'tikus'-nya (penyelundup) dari mana lagi itu. Aku janji 'tikus'-nya (penyelundup) pasti balik dari Indonesia menuju ke negara lain," kata Amran.

Menurut Amran, menutup jalur penyelundupan dengan menempatkan aparat di setiap titik masuk tak akan menyelesaikan persoalan.

Persiapan di Batam

Target menjadikan Kepulauan Riau sebagai lumbung padi organik, bahkan mengekspor beras organik, sebelumnya dinyatakan pula oleh Amran dalam rapat koordinasi di Batam, Selasa (6/9/2016).

Menurut Amran, target tersebut bukanlah hal yang mustahil. Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sebut dia, sudah terbukti bisa mengekspor beras organik ke Belgia.

"Kemarin kita ekspor beras organik ke Belgia empat ton. Harga di sana Rp 90.000 per kilogram atau (sekitar) 6 euro," papar Amran.

Posisi Kepulauan Riau, lanjut Amran, juga sangat strategis sehingga bisa mudah melakukan ekspor ke negara tetangga.

"Kepulauan Riau ini adalah pintu gerbang untuk menghadapi Malaysia dan Singapura. Jadi sangat menentukan," tegas Amran.

Untuk bisa memastikan rencana ekspor bisa terlaksana, lanjut Amran, jajaran pemerintahan daerah Kepulauan Riau harus pula mempelajari pasar di negara tetangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com